Welcome to our site

welcome text --- Nam sed nisl justo. Duis ornare nulla at lectus varius sodales quis non eros. Proin sollicitudin tincidunt augue eu pharetra. Nulla nec magna mi, eget volutpat augue. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Integer tincidunt iaculis risus, non placerat arcu molestie in.

Perkembangan Kompor

Minggu, 01 November 2009

"Kompor Air" Hemat Energi
Dengan kompor ini, pengguna cukup memakai kombinasi antara satu sendok teh minyak tanah plus satu liter air sebagai bahan bakar maka kompor tersebut bisa menyala selama satu jam. Nah tentu saja sangat jauh lebih hemat bila bandingkan dengan performance kompor biasa yang bisa menghabiskan satu liter minyak tanah untuk waktu yang sama. Hebatnya lagi,kompor ini memiliki semburan api yang lebih kenceng.
Kompor air tersebut mampu menyala dengan api yang sangat kuat, tidak menimbulkan asap,jelaga, bau. dan tingkat suhu yang juga tinggi (warna api agak biru dan bahkan
lebih panas dibanding kompor gas.). Namun sesuai dengan namanya, tentu saja
kelebihan kompor tersebut, terletak pada iritnya bahan bakar yang diperlukan.
Untuk satu jam kompor menyala, hanya membutuhkan satu sendok teh minyak tanah! Untuk
memasak air menggunakan panci besar hanya membutuhkan 5-10 menit. Untuk masalah
keamanannya, dijamin kompor air juga minim risiko meledak.
Rahasianya hemat dari kompor ini adalah, pada perangkat listrik yang dipasang padanya yang berfungsi sebagai alat konversi energi air dan minyak tanah, sekaligus sebagai pengatur panas pada api kompor.
Daya listrik yang dipakai pun tidak besar, hanya 10 watt saja. Dengan kombinasi
listrik, minyak dan air ini, Kompor mampu menyala selama 24 jam penuh hanya dengan satu liter BBM saja yang
ditambah sepuluh liter air.
Pilihan bahan bakarnya pun tidak terbatas pada minyak tanah semata. Melainkan bisa juga diganti dengan spiritus, alkohol, atau
bahan-bakar lainnya.
Meskipun sangat potensial bagi masyarakat, ternyata penemuan ini tidak mendapat sambutan antusias dari pemerintah.

0 komentar:

Posting Komentar