tag:blogger.com,1999:blog-85660174076427196042024-03-13T14:51:00.902-07:00Pengaruh Sistem InformasiYanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-10870322710865157142011-09-30T06:46:00.000-07:002011-09-30T06:53:41.845-07:00PEMBUATAN SINYAL MENGGUNAKAN MATLAB<p>Sebelumnya kita harus tahu dahulu apa itu sinyal, <strong>Sinyal </strong>adalah Sinyal berisi informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik. besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang, atau variabel-variabel bebas lainnya. Contoh sinyal: sinyal ucapan, ECG, dan EEG.</p> <p><strong>Sinyal kontinyu, </strong>Suatu sinyal<em> <em>x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog ketika </em></em>memiliki nilai pada setiap saat, variable independen bernilai nyata. <strong>Sinyal waktu diskrit, </strong>Suatu sinyal <em>x(kT) dikatakan sebagai sinyal waktu-diskrit ketika </em>memiliki nilai pada rentang waktu tertentu, variable independen bernilai integer.</p> <p><strong>Sinyal deterministik</strong> adalah sinyal dimana besaran nya diketahui dengan pasti apabila diketahui variable independen nya (misalnya besarnya di masa lalu, saat ini, dan masa datang diketahui dengan pasti). <strong>Sinyal random</strong> adalah sinyal yang besarnya tidak terprediksi sebelum terjadi. Kadang-kadang sinyal yang rumit menggunakan model random.</p> <p>Setelah kita tahu apa itu sinyal, sekarang kita harus tahu apa itu Matlab. <strong>MATLAB</strong> adalah sebuah bahasa dengan kinerja tinggi untuk komputasi masalah teknik. Matlab mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam suatu model yang sangat mudah untuk pakai dimana masalah-masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam notasi matematika yang familiar. <strong>Penggunaan Matlab</strong> contohnya dalam bidang Matematika dan Komputasi, Pembentukan Algorithm, Akusisi Data, Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype, Analisa data, explorasi, dan visualisasi, Grafik Keilmuan dan bidang Rekayasa.</p> <p><strong>Pembuatan Sinyal Menggunakan Matlab</strong></p> <p>Membuat sinyal di MatLab itu gampang-gampang susah. Bagi yang belum tahu, membuat sinyal di MatLab artinya kita membuat suatu array, atau matrix 1 kolom/baris yang isinya nilai/amplitudo sinyal tersebut tiap sample.</p> <p><strong>contoh buat sinyal kontinyu</strong></p> <p>Caranya :</p> <p>» t=[-pi/2:0.001:pi/2];</p> <p>» x=2*cos(2*pi*t);</p> <p>» plot(x);</p> <h2><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/e-book-java-3d/" rel="bookmark" title="Permanent Link to E-book Java 3D">E-book Java 3D</a></h2>e-book java 3D dapat qm <a title="e-book java 3D" href="http://www.4shared.com/folder/Y0vfsuEd/grafkom.html" target="_blank">download disini</a><br /><br /> <h2><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/osiloskop/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Osiloskop">Osiloskop</a></h2><br /><p>Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.<br />Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.</p> <p>Osiloskop ‘Dual Trace’ dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.<br />Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.</p> <p>Wujud/bangun dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur. kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.</p> <h2><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/teori-dasar-komunikasi-data/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Teori Dasar Komunikasi Data">Teori Dasar Komunikasi Data</a></h2><br /><div>Teori Dasar Komunikasi Data</div> <div>2.I. Pengertian Komunikasi Data, Telekomunikasi dan Pengolahan Data</div> <div>Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.</div> <div>• Telekomunikasi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari titik ke titik yang lain;</div> <div>• Pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data;</div> <div>• Gabungan kedua tehnik ini selain disebut dengan komunikasi data juga disebut dengan teleprocessing (pengolahan jarak jauh);</div> <div>• Secara umum komunikasi data dapat dikatakan sebagai proses pengiriman informasi (data) yang telah diubah dalam suatu kodetertentu yang telah disepakati melalui media listrik atau elektro-optik dari titik ke titik yang lain;</div> <div>• Sistem komunikasi data adalah jaringan fisik dan fungsi yang dapat mengakses komputer untuk mendapatkan fasilitas seperti menjalankan program, mengakses basis data, melakukan komunikasi dengan operator lain, sedemikian rupa sehingga semua fasilitas berada pada terminalnya walaupun secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.</div> <div>2.2. Pemikiran Dalam Komunikasi Data</div> <div>• Menyalurkan informasi secepat mungkin dengan kesalahan sedikit mungkin;</div> <div>• Mengintegrasikan semua jenis komunikasi menjadi satu sistem, yaitu ISDN (Integrated Service Digital Network ) atau Jaringan Digital Pelayanan Terpadu;</div> <div><a href="http://2.bp.blogspot.com/_oVecWm3RO7U/SDa4D0WS2JI/AAAAAAAAAE8/EELn3G0c9u0/s1600-h/New+Picture.png"><img src="http://blog.uin-malang.ac.id/TI%20Semester%204/KomDat/komdat/teori-dasar-komunikasi-data_files/NewPicture.png" alt="" border="0" /></a></div> <div>Gambar 2.1. ISDN</div> <div>2.3. Keuntungan Komunikasi Data</div> <div>a. Pengumpulan dan persiapan data</div> <div>Bila pada saat pengumpulan data digunakan suatu terminal cerdas maka waktu untuk pengumpulan data dapat dikurangi sehingga dapat mempercepat proses (menghemat waktu).</div> <div>b. Pengolahan data</div> <div>Karena komputer langsung mengolah data yang masuk dari saluran transmisi (efesiensi).</div> <div>c. Distribusi</div> <div>Dengan adanya saluran transmisi hasil dapat langsung dikirim kepada pemakai yang memerlukannya.</div> <div>2.4. Tujuan Komunikasi Data</div> <div>a. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efesien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain;</div> <div>b. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use);</div> <div>c. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi;</div> <div>d. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer;</div> <div>e. Mengurangi waktu untuk pengolahan data;</div> <div>f. Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan);</div> <div>g. Mempercepat penyebarluasan informasi.</div> <div>2.5. Faktor – faktor pertimbangan Komunikasi Data</div> <div>a. Pengsinyalan</div> <div>Pengsinyalan (signalling) adalah suatu prosedur atau protokol yang harus dilaksanakan</div> <div>terlebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.</div> <div>b. Transmisi</div> <div>Media transmisi harus efesien dan dapat melayani berbagai jenis alat. Karakteristik transmisi :</div> <div>- lebar frekwensi yang dapat ditampung</div> <div>- redaman</div> <div>- daya yang dapat ditampung</div> <div>- waktu yang dibutuhkan</div> <p> <a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/teori-dasar-komunikasi-data/#more-872" class="more-link">more…</a></p> <h2><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/peralatan-koneksi-internet/" rel="bookmark" title="Permanent Link to peraLatan konEksi Internet">peraLatan konEksi Internet</a></h2><br /><p>Ponsel atau PDA</p> <p>Perangkat komunikasi macam ponsel atau PDA kini sudah bisa difungsikan sebagai modem nirkabel koneksi ke PC, baik lewat kabel data, inframerah, atau bluetooth. Namun, perlu juga diingat, tidak semua jenis ponsel yang mendukung macam jaringan GPRS bisa disulap jadi modem. Umumnya ponsel-ponsel lawas bisa difungsikan sebagai modem. Supaya ponsel bisa digunakan sebagai modem, selain harus ada koneksi ke PC baik via kabel data, inframerah, atau bluetooth, dibutuhkan pula driver modem yang biasanya sudah dibundel pada saat penjualan ponsel atau PDA tersebut.</p> <p>Jika ponsel sudah bisa difungsikan, jangan lupa aktifkan jenis koneksi yang tersedia di perangkat komunikasi tersebut, baik GPRS, EDGE, 3G, HSDPA, atau jaringan CDMA jika menggunakan ponsel CDMA. Biasanya operator sudah menyediakan layanan aktivasi jaringan via SMS atau OTA (over the air). Terakhir, sediakan pula input setting akses jaringan sesuai dengan operator yang digunakan. Misalnya APN (Accses Point Name) Matrix adalah satelindogprs.com, sedangkan XL adalah xlgprs.net.</p> <p>Ketika akan melakukan browsing, pastikan sinyal di ponsel dalam keadaan penuh. Karena bagus tidaknya sinyal akan memengaruhi kualitas internet yang digunakan. Sedangkan jika bicara, masalah laju data yang biasanya dihitung dalam kilobt, yang berpengaruh adalah tipe jaringan yang digunakan. Misalnya yang menggunakan 3G pasti lajunya datanya akan lebih cepat jika menggunakan GPRS. Begitu pula dengan pengguna CDMA, yang menggunakan CDMA 2000 1x EVDO pasti lebih cepat ketimbang menggunakan CDMA 2000 1x.</p> <p>Modem eksternal</p> <p>Selain menggunakan handset macam ponsel atau PDA untuk mengakses internet pada PC atau laptop, yang cenderung agak panas jika digunakan browsing terlalu lama, yang lebih stabil lagi yakni menggunakan modem eksternal seperti modem USB, modem kabel, kartu data PCMCIA, dan kartu Wi-Fi.</p> <p>Modem USB, perangkat ini penggunaannya sangat mudah karena kita tinggal colokkan perangkat tersebut ke port USB. Salah satu produk yang kini tengah ditawarkan di antaranya Wimode milik Bakrie Telecom. Perangkat ini bekerja memakai sinyal dari BTS (base transceiver station) Esia, bukan hotspot. Produk ini juga bisa difungsikan untuk menelefon atau ber-SMS. Produk lainnya yang juga memanfaatkan jaringan operator adalah TelkomselFlash dari Telkomsel atau Data Card XL. Umumnya biaya dengan akses perangkat ini berbasis pada tarif layanan data yang telah ditentukan oleh pihak operator.</p> <p>Namun, kelemahan dengan memakai perangkat ini adalah kecepatan yang sangat tergantung dari PC atau laptop yang digunakan. Misalnya jika kita memakai komputer yang lambat atau kena virus, koneksi internetnya akan terasa lambat.</p> <p>Koneksi yang lainnya adalah dengan modem kabel. Modem ini sedikit agak istimewa karena dengan alat ini PC bisa mengakses internet melalui sambungan TV kabel. Akan tetapi, supaya bisa bekerja, komputer mesti dilengkapi oleh ethernet card.</p> <p>PCMCIA</p> <p>Kartu PCMCIA (Personal Computer Memory International Associated) ini awalnya hanya didesain untuk PC laptop, yaitu untuk ekspansi memori, tetapi kemudian berkembang menjadi kartu jaringan, modem, dan media simpan eksternal. Saat ini ada tiga jenis kartu PCMCIA, yakni PCMCIA I, II, dan III.</p> <p> <a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/peralatan-koneksi-internet/#more-870" class="more-link">more…</a></p><p> </p><h2><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/model-komunikasi-data/" rel="bookmark" title="Permanent Link to MODEL KOMUNIKASI Data">MODEL KOMUNIKASI Data</a></h2><br /><p>Dalam proses komunikasi data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus ada minimal 3 unsur utama sistem yaitu sumber data, media transmisi dan penerima. Andaikan salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Secara garis besar <a href="http://tentang-teori-komunikasi.blogspot.com/2009/02/dasar-komunikasi.html">proses komunikasi</a> <a href="http://tentang-teori-komunikasi.blogspot.com/2009/02/komunikasi-data.html">data </a>digambarkan berikut ini :</p> <p>Sumber Data.<br />Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau <a href="http://tentang-teori-komunikasi.blogspot.com/2009/02/komunikasi-data.html">informasi</a> dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, antara lain pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital. Contoh dari transmisi adalah modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.</p> <p>Media Transmisi<br />Media transmisi data merupakan jalur dimana proses <a href="http://tentang-teori-komunikasi.blogspot.com/2009/02/komunikasi-data.html">pengiriman data</a> daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.<br />Ada beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi data yaitu kapasitas dan tipe channel transmisi, kode transmisi, mode transmisi, protokol yang digunakan dan penggunaan kesalahan transmisi.<br />Beberapa media transmisi yang digunaka antara lain: twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan gelombang elektromagnetik.<br /> <a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/model-komunikasi-data/#more-868" class="more-link">more…</a></p> <h2><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/03/25/bilangan-ascii/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Bilangan ASCII">Bilangan ASCII</a></h2><br /><p>ASCII merupakan kependekan dari <em><strong>American Standard</strong></em><strong> Code for Information Interchange</strong>. Komputer hanya mengerti angka-angka yang disebut bilangan biner. Sehingga untuk memudahkan manusia “memerintah” mesin digunakan beberapa standard-standar simbol yang disepakati bersama. Salah satu standard yang paling banyak digunakan adalah ASCII. ASCII merupakan representasi simbol-simbol yang kita ketahui seperti ‘@’ atau ‘a’ dsb ke dalam angka-angka yang dimengerti komputer. Karena standard, maka ASCII simbol-simbol dalam ASCII merupakan simbol yang well-known atau merupakan simbol yang disepakati bersama.</p> <p>Karakter dalam kode ASCII berjumlah sekitar 256 dengan penomoran dimulai dari 0. Kenapa 0? Karena sistem bilangan kita menggunakan 0 sebagai digit terkecil untuk bilangan. Maksudnya? Jika kita punya sebuah angka yaitu 15 maka ada dua digit dalam bilangan itu yaitu 1 dan 5. 1 merupakan sebuah <strong>puluhan</strong><strong> </strong>dan 5 merupakan sebuah <strong>satuan</strong>. Berapa angka yang paling kecil untuk setiap digit? Jawabnya adalah o, bukan 1. Coba bandingkan antara 0 dan 1 mana yang lebih kecil? pasti nol kan? Lalu bilangan terbesar dalam sistem <a href="http://satriaskyterror.wordpress.com/2010/10/30/sistem-bilangan-desimal/">bilangan desimal</a> yang kita pakai sehari-hari adalah 9. kenapa 9? Bukannya desimal itu 10 ya? Coba lihat, jika kita menambahkan 9 dengan 1 maka kita akan mendapatkan bilangan dengan 2 digit yaitu 1 dan 0. Jadi disimpulkan bahwa bilangan tertinggi untuk setiap digit adalah 9.</p> <p><strong>Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi</strong> atau <strong>ASCII</strong> (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode <a title="Huruf" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Huruf">huruf</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Simbol">simbol</a> seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Hex">Hex</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Unicode">Unicode</a> tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter “|”. Ia selalu digunakan oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komputer">komputer</a> dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan <a title="Biner" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biner">biner</a> sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan <a title="Desimal" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Desimal">Desimal</a>.</p> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Tabel Karakter ASCII</strong></p> <p>Tabel berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi Windows dan MS-DOS, pengguna dapat menggunakan karakter ASCII dengan menekan tombol Alt+[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai contoh, tekan kombinasi tombol <strong>Alt+87</strong> untuk karakter huruf latin “W” kapital.</p> <p><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/files/2011/03/asciifull.gif"><img class="aligncenter size-full wp-image-782" title="asciifull" src="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/files/2011/03/asciifull.gif" alt="" height="488" width="715" /></a></p> <p><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/files/2011/03/extend.gif"><img class="aligncenter size-full wp-image-783" title="extend" src="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/files/2011/03/extend.gif" alt="" height="335" width="573" /></a></p>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-88767320792646586802011-09-30T06:44:00.000-07:002011-09-30T06:45:59.768-07:00Teori Dasar Komunikasi Data<h1 style="font-family: arial; font-weight: normal;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/teori-dasar-komunikasi-data/" rel="bookmark" title="Permanent Link to Teori Dasar Komunikasi Data">Teori Dasar Komunikasi Data</a></span></h1><br /><div>Teori Dasar Komunikasi Data</div> <div>2.I. Pengertian Komunikasi Data, Telekomunikasi dan Pengolahan Data</div> <div>Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan teknik pengolahan data.</div> <div>• Telekomunikasi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari titik ke titik yang lain;</div> <div>• Pengolahan data adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data;</div> <div>• Gabungan kedua tehnik ini selain disebut dengan komunikasi data juga disebut dengan teleprocessing (pengolahan jarak jauh);</div> <div>• Secara umum komunikasi data dapat dikatakan sebagai proses pengiriman informasi (data) yang telah diubah dalam suatu kodetertentu yang telah disepakati melalui media listrik atau elektro-optik dari titik ke titik yang lain;</div> <div>• Sistem komunikasi data adalah jaringan fisik dan fungsi yang dapat mengakses komputer untuk mendapatkan fasilitas seperti menjalankan program, mengakses basis data, melakukan komunikasi dengan operator lain, sedemikian rupa sehingga semua fasilitas berada pada terminalnya walaupun secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.</div> <div>2.2. Pemikiran Dalam Komunikasi Data</div> <div>• Menyalurkan informasi secepat mungkin dengan kesalahan sedikit mungkin;</div> <div>• Mengintegrasikan semua jenis komunikasi menjadi satu sistem, yaitu ISDN (Integrated Service Digital Network ) atau Jaringan Digital Pelayanan Terpadu;</div> <div><a href="http://2.bp.blogspot.com/_oVecWm3RO7U/SDa4D0WS2JI/AAAAAAAAAE8/EELn3G0c9u0/s1600-h/New+Picture.png"><img src="http://blog.uin-malang.ac.id/TI%20Semester%204/KomDat/komdat/teori-dasar-komunikasi-data_files/NewPicture.png" alt="" border="0" /></a></div> <div>Gambar 2.1. ISDN</div> <div>2.3. Keuntungan Komunikasi Data</div> <div>a. Pengumpulan dan persiapan data</div> <div>Bila pada saat pengumpulan data digunakan suatu terminal cerdas maka waktu untuk pengumpulan data dapat dikurangi sehingga dapat mempercepat proses (menghemat waktu).</div> <div>b. Pengolahan data</div> <div>Karena komputer langsung mengolah data yang masuk dari saluran transmisi (efesiensi).</div> <div>c. Distribusi</div> <div>Dengan adanya saluran transmisi hasil dapat langsung dikirim kepada pemakai yang memerlukannya.</div> <div>2.4. Tujuan Komunikasi Data</div> <div>a. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efesien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain;</div> <div>b. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use);</div> <div>c. Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi;</div> <div>d. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer;</div> <div>e. Mengurangi waktu untuk pengolahan data;</div> <div>f. Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan);</div> <div>g. Mempercepat penyebarluasan informasi.</div> <div>2.5. Faktor – faktor pertimbangan Komunikasi Data</div> <div>a. Pengsinyalan</div> <div>Pengsinyalan (signalling) adalah suatu prosedur atau protokol yang harus dilaksanakan</div> <div>terlebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.</div> <div>b. Transmisi</div> <div>Media transmisi harus efesien dan dapat melayani berbagai jenis alat. Karakteristik transmisi :</div> <div>- lebar frekwensi yang dapat ditampung</div> <div>- redaman</div> <div>- daya yang dapat ditampung</div> <div>- waktu yang dibutuhkan</div> <p><span id="more-872"></span></p> <p>Related posts:</p><ol><li><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/model-komunikasi-data/" rel="bookmark" title="Permanent Link: MODEL KOMUNIKASI Data">MODEL KOMUNIKASI Data</a></li><li><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/sejarah-terbentuknya-internet/" rel="bookmark" title="Permanent Link: Sejarah terbentuknya INTERNET">Sejarah terbentuknya INTERNET</a></li><li><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2011/05/17/pokok-pokok-dasar-matematis-dalam-menggambarkan-objek/" rel="bookmark" title="Permanent Link: Pokok-Pokok Dasar Matematis Dalam Menggambarkan Objek">Pokok-Pokok Dasar Matematis Dalam Menggambarkan Objek</a></li><li><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2010/11/11/pendahuluan-struktur-data/" rel="bookmark" title="Permanent Link: Pendahuluan Struktur Data">Pendahuluan Struktur Data</a></li><li><a href="http://blog.uin-malang.ac.id/ivageje/2010/11/11/struktur-data-dalam-bahasa-java/" rel="bookmark" title="Permanent Link: Struktur Data Dalam Bahasa Java">Struktur Data Dalam Bahasa Java</a></li></ol>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-16744169092393282812011-09-30T06:31:00.000-07:002011-09-30T06:35:03.787-07:00Packet Switching<meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><meta name="CREATED" content="0;0"><meta name="CHANGED" content="0;0"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0in } P.ctl { font-size: 10pt } H1 { margin-top: 0in; margin-bottom: 0in; text-align: center } H1.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-weight: normal } H1.cjk { font-family: "Lucida Sans Unicode"; font-size: 12pt; font-weight: normal } H1.ctl { font-family: "Tahoma"; font-size: 10pt; font-weight: normal } H2 { margin-left: 0.25in; text-indent: 0.25in; margin-top: 0in; margin-bottom: 0in } H2.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-weight: normal } H2.cjk { font-family: "Lucida Sans Unicode"; font-size: 12pt; font-weight: normal } H2.ctl { font-family: "Tahoma"; font-size: 10pt; font-weight: normal } H3 { margin-left: 0.5in; text-indent: 0.63in; margin-top: 0in; margin-bottom: 0in } H3.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-weight: normal } H3.cjk { font-family: "Lucida Sans Unicode"; font-size: 12pt; font-weight: normal } H3.ctl { font-family: "Tahoma"; font-size: 10pt; font-weight: normal } H4 { text-indent: 0.25in; margin-top: 0in; margin-bottom: 0in } H4.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; font-weight: normal } H4.cjk { font-family: "Lucida Sans Unicode"; font-size: 12pt; font-weight: normal } H4.ctl { font-family: "Tahoma"; font-size: 10pt; font-weight: normal } A:link { color: #0000ff } --> </style> <p align="CENTER">Packet Switching</p> <p class="western" align="JUSTIFY"></p><p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Packet switching berkaitan dengan protocol, dimana message dibagi menjadi paket-paket kecil sebelum message itu dikirimkan. Packet switching merupakan salah satu teknologi efektif untuk komunikasi data jarak jauh. Jaringan packet switch merupakan kumpulan distribusi dari node-node packet switch sehingga selalu ada delay waktu antara perubahan status dalam satu porsi dari jaringan dan pengetahuan dari perubahan itu dimana saja. WAN’s (Wide Area Networks) protocol seperti TCP/IP, X.25 dan Frame relay adalah contoh-contoh teknologi yang menggunakan prinsip Paket Switching.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">A. Prinsip-prinsip Packet-Switching</p> <p class="western" style="margin-left: 0.19in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dalam koneksi data dari terminal ke host, sebagian waktu line dalam keadaan idle. Dengan demikian, dengan koneksi-koneksi data, maka hubungan circuit switch tidak efisien.</p> <p class="western" style="margin-left: 0.19in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Perbedaan yang mendasar antara Packet Switching dengan Circuit Switching adalah bahwa jalur komunikasi tidak ditujukan untuk meneruskan message dari sumber ke tujuan. Dalam Packet Switching, message-message yang berbeda (ataupun paket-paket yang berbeda) dapat melewati rute yang berbeda, dan ketika ada “dead time” antara sumber dan tujuan, maka jalurnya dapat digunakan oleh rute lain. </p> <p class="western" style="margin-left: 0.19in; text-indent: 0.31in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dalam jaringan circuit switched, koneksi menyediakan transmisi pada kecepatan data yang konstan. Dengan demikian masing-masing dari 2 device yang dikoneksi harus mentransmit dan menerima pada kecepatan data (data rate) yang sama dengan yang lainnya. Hal ini membatasi pemakaian dari jaringan dalam interkoneksi dari komputer-komputer host dan terminal-terminal. Namun, Circuit Switching dapat digunakan untuk mentransmisikan data secara real time, misalnya audio dan video.</p> <p class="western" style="margin-left: 0.19in; text-indent: 0.31in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Packet Switching lebih efisien untuk data yang bisa menerima delay dalam transmisi, misalnya pesan e-mail dan Web pages.</p> <p class="western" style="margin-left: 0.19in; text-indent: -0.19in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Operasi dari packet switching : data ditransmisi dalam paket-paket pendek. Panjang paket 1000 octet (byte). Jika suatu sumber mengirim message yang panjang, maka message tersebut akan dipotong-potong menjadi paket seri (gambar 8.1). Tiap paket mengandung porsi dari data user plus kontrol informasi. Dalam kontrol informasi ini termasuk informasi agar jaringan dapat meletakkan paket melalui jaringan tersebut dan mengirimnya ke tujuan yang sesuai. Pada tiap node, paket diterima, disimpan dan dilewatkan pada node berikutnya.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> </p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.1</p> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Keuntungan Packet Switching :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Efisiensi dari line yang bertambah besar, karena link dari node ke node dapat dibagi secara dinamis oleh banyak paket.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Jaringan packet switched dapat menjalankan konversi data rate.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Jaringan menolak menerima permintaan koneksi tambahan sampai beban pada jaringan berkurang.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dapat menggunakan prioritas.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Memungkinkan error detection dan correction, fault diagnosis, message sequence checking, reverse billing, verifikasi dari message delivery, dll.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tujuan dari informasi terdapat pada tiap paket, sehingga beberapa message dapat dikirim dengan cepat ke beberapa tujuan sekaligus.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">A.1.Dua Pendekatan Paket Switching</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Ada dua macam teknik pendekatan Packet Switching yang umum, yaitu :</p> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Virtual Circuit Packet Switching</p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.31in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dalam pendekatan ini, perencanaan dasar rute diwujudkan sebelum paket-paket apapun dikirim. Jadi karakteristik utama dari teknik ini yaitu bahwa rute antara stasiun-stasiun diset sebelum transfer data.</p> <ol start="2"><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Datagram Switching</p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dalam pendekatan ini, tiap paket diperlakukan sendiri-sendiri, dengan tidak ada referensi pada paket yang telah keluar sebelumnya. Datagram ini digunakan pada network layer dari Internet.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Keuntungannya pendekatan Datagram :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Mencegah terjadinya fase setup dari panggilan. Dengan demikian, jika suatu stasiun hanya ingin mengirim satu atau sebagian kecil paket-paket, maka pengiriman dengan datagram akan lebih cepat.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Karena datagram lebih primitif maka akan lebih fleksibel.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Pengiriman dengan datagram akan lebih dapat dipercaya.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Perbedaan datagram dengan virtual circuit :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dengan virtual circuit, node tidak perlu membuat keputusan-keputusan perjalanan untuk tiap paket. Hal tersebut hanya dibuat sekali untuk semua paket dengan menggunakan virtual circuit tersebut.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dengan virtual circuit, paket-paket mengikuti definisi awal rute, dan dengan demikian hal tersebut lebih sulit untuk jaringan beradaptasi untuk keadaan dengan beban yang penuh.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Pada virtual circuit, jika suatu node gagal, semua virtual circuit yang melewati node-node tersebut akan hilang. Sedangkan pengiriman dengan datagram, jika suatu node gagal, maka paket berikutnya akan menemukan rute alternatif yang mem-bypass node tersebut.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Keuntungannya bila 2 stasiun akan mempertukarkan data :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Jaringan akan menyediakan pelayanan yang berhubungan ke virtual circuit, termasuk sequencing dan error kontrol.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Paket harus ditrasmisi jaringan lebih cepat dengan suatu virtual circuit sehinggal hal tersebut tidak perlu untuk membuat keputusan perjalanan untuk tiap paket pada tiap node.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">A.2.Ukuran Paket</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar dibawah ini menunjukkan hubungan antara ukuran paket dan waktu transmisi</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.2</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dalam contoh ini, dianggap bahwa ada suatu virtual circuit dari stasiun x melalui node a dan b ke stasiun y.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.2a, message yang dikirim 30 octet (byte) dan tiap paket mengandung 3 octet kontrol informasi, yang diletakkan pada awal dari tiap paket dan dinyatakan sebagai suatu <b>header</b>. Jika seluruh message dikirim sebagai suatu paket tunggal dari 33 octet (3 octet header plus 30 octet data), maka paket ditransmisi pertama kali dari stasiun x ke node a. Setelah seluruh paket diterima lalu ditransmisi dari a ke b. Kemudian setelah seluruh paket diterima di node b, maka ditransfer ke stasiun y sehingga total waktu transmisi = 99 kali octet (33 octet x 3 paket transmisi).</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.2b, message dipecah menjadi 2 paket, yang masing-masingnya mengandung 15 octet message dan tentu saja 3 octet tiap-tiap header atau kontrol informasi. Dalam hal ini, node a dapat memulai transmisi paket pertama setelah paket tersebut tiba dari x, tanpa menunggu paket kedua. Sehingga total waktu transmisi turun menjadi 72 kali octet. Begitu pula untuk gambar-gambar selanjutnya.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Semakin banyak dan semakin kecil paket akan meningkatkan delay, hal ini disebabkan oleh:</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Karena tiap paket mengandung sejumlah header dan lebih banyak paket berarti lebih banyak header.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Bila lebih banyak paket dipegang untuk suatu message tunggal.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Sehingga dalam mendisain jaringan packet-switched harus dipertimbangkan faktor-faktor ini untuk memperoleh ukuran paket yang optimum.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">A.3. Perbandingan Circuit Switching dan Paket Switching</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"></p> <p style="margin-top: 0.08in; margin-bottom: 0.08in;"> <span style="font-size:100%;"><i>Gambar 8.3</i></span></p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.3 memperlihatkan perbandingan sederhana dari circuit switching dan 2 bentuk packet switching. Gambar tersebut menunjukkan transmisi dari suatu message melalui 4 node-node, dari suatu stasiun sumber ke node 1 ke stasiun tujuan yang dihubunkan ke node 4.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Disini terdapat tiga tipe delay :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Delay penyebaran (propagation delay) : waktu yang dibutuhkan untuk suatu sinyal menyebar dari satu node ke node berikutnya.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Waktu transmisi : waktu yang dibutuhkan untuk suatu transmitter mengirim keluar suatu blok data.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Node delay : waktu yang dibutuhkan untuk suatu node melaksanakan proses yang perlu seperti men-switch data.</p> </li></ul> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.3a, untuk circuit switching, pertama, suatu permintaan panggilan dikirim melalui jaringan, untuk mengeset suatu koneksi ke tujuan. Jika stasiun tujuan tidak sibuk, maka sinyal panggilan yang diterima dikembalikan. Catatan bahwa delay pemrosesan terjadi pada tiap node selama permintaan panggilan; waktu ini dibutuhkan pada tiap node untuk mengeset rute dari koneksi. Pada kembalinya, proses ini tidak perlu, karena koneksi sudah diset. Setelah koneksi diset, message dikirim sebagai blok tunggal, dengan delay yang tidak terasa pada switching node.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.3b, permintaan virtual circuit menggunakan paket permintaan panggilan, yang terkena delay pada tiap node. Virtual circuit diterima dengan suatu paket penerima panggilan, yang juga mengalami delay node, walaupun rute virtual circuit sudah terbentuk. Alasannya bahwa paket ini menunggu berderet-deret pada tiap node dan harus menunggu gilirannya untuk transmisi. Sekali virtual circuit terbentuk, maka message ditransmisi dalam paket-paket.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Fase dari operasi tidak dapat lebih cepat daripada circuit switching karena circuit switching merupakan proses yang transparan, yang menyediakan data rate yang konstan melalui jaringan. Packet switching memerlukan beberapa delay node pada tiap node dalam path. Hal ini terjadi, karena delay ini merupakan variabel dan akan meningkat dengan meningkatnya beban.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.3c, datagram packet switching tidak memerlukan setup panggilan. Oleh karena itu, untuk message-message pendek, akan lebih cepat daripada virtual circuit packet switching dan mungkin juga circuit switching. Bagaimanapun juga, proses untuk tiap datagram pada tiap node lebih panjang daripada untuk virtual circuit packet. Oleh karena itu, untuk message-message yang panjang, teknik virtual-circuit lebih unggul.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Gambar 8.3 hanya merupakan salah satu usul untuk menunjukkan hubungan performa dari teknik-teknik tersebut. </p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Performa yang sebenarnya tergantung pada :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Faktor dari host.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Ukuran dari jaringan.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Topologi.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Pola dari beban.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Karakteristik dari pertukaran.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Karakteristik-karakteristik lainnya</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <table border="1" bordercolor="#000000" cellpadding="7" cellspacing="0" width="591"> <col width="182"> <col width="183"> <col width="183"> <tbody><tr valign="TOP"> <td width="182"> <h1 class="western" align="JUSTIFY"><b>Circuit switching</b></h1> </td> <td width="183"> <h1 class="western" align="JUSTIFY"><b>Datagram packet switching</b></h1> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY"><b>Virtual circuit packet switching</b></p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Tergantung pada path transmisi</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Tidak tergantung </p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Tidak tergantung</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Transmisi data secara kontinu</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Transmisi paket-paket</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Transmisi paket-paket</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Interaksi yang cukup cepat</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Idem</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Idem</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Message-message tidak disimpan</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Paket-paket mungkin disimpan sampai dikirim</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Paket-paket disimpan sampai dikirim</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Path dibentuk untuk seluruh percakapan</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Rute terbentuk untuk tiap paket</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Rute terbentuk untuk seluruh percakapan</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Delayy setup panggilan; delay transmisi diabaikan</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Delay transmisi paket</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Delay setup panggilan; delay transmisi paket</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Sinyal sibuk bila party yang dipanggil sibuk</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Pengirim mungkin memberitahukan jika paket tidak dikirimkan</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Pengirim memberitahukan koneksi diabaikan</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Kelebihan beban mungkin memblok setup panggilan; tidak ada delay untuk pembentukan panggilan-panggilan</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Kelebihan beban meningkatkan delay paket</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Kelebihan beban mungkin memblok setup panggilan; meningkatkan delay paket</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Elektromekanikal atau komputerisasi switching node </p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Small switching node</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Small switching node</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Pemakai bertanggung jawab untuk kehilangan proteksi message</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Jaringan mungkin bertanggung jawab untuk paket-paket individu</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Jaringan mungkin bertanggung jawab untuk serangkaian paket-paket</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Biasanya tidak ada konversi kecepatan atau kode</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Ada</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Ada</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Bandwidth transmisi yang tetap</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Pemakaian bandwidth yang dinamis</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Pemakaian bandwidth yang dinamis</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY">Tidak ada kelebihan bit-bit setelah setup panggilan</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Kelebihan bit-bit dalam tiap message</p> </td> <td width="183"> <p class="western" align="JUSTIFY">Kelebihan bit-bit dalam tiap paket</p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">B. Contoh Sistem</p> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">ARPANET / DDN</p> </li></ol> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> ARPA = Advanced Research Projects Agency</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> ARPANET = ARPA Computer Network</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> DDN = Defense Data Network</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Kedua jaringan ini digunakan untuk keamanan dan kontrol komunikasi jaringan.</p> <ol start="2"><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">TYMNET</p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> TYMNET II, merupakan terminal-oriented, menyediakan pelayanan packet switched serba guna untuk transfer terminal-host dan host-host.</p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> 3. SNA</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> SNA = System Network Architecture</p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dibangun oleh IBM untuk melindungi customernya dan memberikan customernya keuntungan-keuntungan dari penawaran-penawaran baru IBM.</p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">C. Virtual Circuit dan Datagram</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Operasi eksternal dan internal</p> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Pada interface antara stasiun dan node jaringan, jaringan mungkin menyediakan baik pelayanan virtual circuit/datagram.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Disain keputusan internal dan eksternal ini tidak perlu terjadi seketika itu juga :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Eksternal virtual circuit, internal virtual circuit : ketika user meminta (me-request) suatu virtual circuit, rute melalui jaringan dibentuk. Semua paket akan mengikuti rute yang sama itu.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Eksternal virtual circuit, internal datagram : jaringan memegang tiap paket yang terpisah. Oleh karena itu paket yang berbeda untuk virtual circuit yang sama akan mengambil rute yang berbeda. Bagaimanapun juga, jaringan berusaha untuk mengirim paket-paket ke tujuan. Secara tipikal, jaringan akan menyimpan paket-paket pada node tujuan sehingga mereka mungkin diminta untuk pengiriman.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Eksternal datagram, internal datagram : tiap paket diperlakukan sendiri-sendiri dari kedua-duanya baik user maupun jaringan.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Eksternal datagram, internal virtual circuit : kombinasi ini membuat sedikit perbedaan, karena satu terkena biaya implementasi virtual circuit tetapi tanpa memperoleh manfaat.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Perbandingan 4 contoh jaringan dalam kombinasinya.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <table border="1" bordercolor="#000000" cellpadding="7" cellspacing="0" width="470"> <col width="83"> <col width="84"> <col width="114"> <col width="130"> <tbody><tr valign="TOP"> <td rowspan="2" colspan="2" width="182"> <p class="western" align="JUSTIFY"><br /> </p> </td> <td colspan="2" width="258"> <h1 class="western" align="JUSTIFY">Operasi internal</h1> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="114"> <p class="western" align="JUSTIFY">Datagram</p> </td> <td width="130"> <p class="western" align="JUSTIFY">Virtual circuit</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td rowspan="2" width="83"> <p class="western" align="JUSTIFY"><br /> </p> <p class="western" align="JUSTIFY">Operasi </p> <p class="western" align="JUSTIFY">Eksternal</p> </td> <td width="84"> <p class="western" align="JUSTIFY">Datagram</p> </td> <td width="114"> <p class="western" align="JUSTIFY">ARPANET</p> <p class="western" align="JUSTIFY">(packet)</p> </td> <td width="130"> <p class="western" align="JUSTIFY">-----</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="84"> <p class="western" align="JUSTIFY">Virtual circuit</p> </td> <td width="114"> <p class="western" align="JUSTIFY">ARPANET</p> <p class="western" align="JUSTIFY">(message,paket)</p> </td> <td width="130"> <p class="western" align="JUSTIFY">TYMNET (packet multiplexing)</p> <p class="western" align="JUSTIFY">SNA (rute virtual dan eksplisit)</p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">ARPANET</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Secara eksternal, ARPANET memakai keduanya, baik datagram maupun virtual circuit. Secara internal, ARPANET sebagai jaringan datagram dengan struktur 2 level yang tidak seperti biasanya.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">TYMNET</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Memakai virtual circuit baik secara eksternal dan internal, yang berdasarkan pada teknik yang disebut <b>packet multiplexing</b>.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">SNA</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dimana :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Jaringan komunikasi dibentuk oleh <b>subarea node</b>.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Peripheral node</b>, seperti terminal-terminal dan konsentrasi terminal, berhubungan ke subarea node.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Link antara subarea node terdiri dari satu atau lebih <b>transmission group</b>, yang merupakan link fisik tunggal atau multiple link yang dipakai untuk transmisi pararel.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Antara tiap pasang subarea node, didefinisikan sejumlah <b>rute-rute eksplisit</b>.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Rute virtual </b>merupakan cadangan node sumber-tujuan yang sederhana yang diperuntukkan untuk rute eksplisit.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">D. Routing</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Karakteristik</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Sejumlah atribut dari fungsi routing menurut [TANE88] :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Correctness (kebenaran)</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Slimplicity (kesederhanaan)</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Robustness (kekuatan), harus dilakukan dengan kemampuan dari jaringan untuk mengirim paket-paket melalui beberapa rute yang berhadapan dengan kegagalan dan kelebihan beban.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Stability (kestabilan), perancang yang menginginkan robustness, harus menempuh dengan berhasil tuntutan perlawanan untuk stabilitas.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Fairness (keindahan)</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Optimality (optimalitas)</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Berikut ini ditunjukkan elemen-elemen atau dimensi-dimensi dari tugas routing :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Kriteria performa</b>, yaitu memilih rute terpendek melalui jaringan sehingga dapat menekan biaya routing. Untuk contoh, gambar 8.8 mengilustrasikan suatu jaringan dimana 2 arah panah antara sepasang node mewakili suatu link antara node-node tersebut; nomor-nomor pada line mewakili biaya link dalam tiap arah. Sehingga untuk path terpendek dari node 1 ke node 6 adalah 1-3-6, tetapi biaya path paling rendah adalah 1-4-5-6.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> </p> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.8</p> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Kriteria performa meliputi :</p> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Jumlah dari loncatan</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Biaya</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Delay</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Peletakan (throughput).</p> </li></ol> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Waktu keputusan, </b>meliputi:</p> </li></ul> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Paket (datagram)</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Session (virtual circuit)</p> </li></ol> <p style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dimana secara internal jaringan menggunakan datagram tetapi menyediakan eksternal virtual circuit.</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Tempat keputusan</b>, yang meliputi :</p> </li></ul> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tiap node (penyebaran), tiap node mempunyai tanggung jawab memilih link output untuk me-routing paket-paket setibanya (distributed routing).</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Node pusat (pemusatan), keputusan routing dibuat oleh node pusat seperti pusat kontrol jaringan (centralized routing).</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Pengumpulan node, pendekatan distribusi mungkin lebih komplex, sehingga sebagai alternatif adalah pengumpulan node untuk memilih rute (source node routing).</p> </li></ol> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Sumber informasi jaringan</b>, yang tergantung pada kriteria performa, tempat keputusan dan strategi routing. Informasinya tentang topologi dari jaringan, beban lalu lintas dan biaya.</p> </li></ul> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Sumber informasi jaringan meliputi :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tidak ada</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Lokal</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Node-node yang berdekatan</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Node-node sepanjang rute</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Semua node.</p> </li></ul> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Strategi routing</b>, yang meliputi :</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tetap</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Penyebaran (flooding)</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Random</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Adaptif</p> </li></ul> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Waktu update dari routing adaptif</b>, yang meliputi :</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kontinu</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Periodik</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Mengubah beban yang lebih besar</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Mengubah topologi.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Algoritma Dengan Biaya Terkecil</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Diberikan suatu jaringan node-node yang dihubungkan oleh link-link dua arah, dimana tiap link mempunyai serangkaian biaya dalam tiap arahnya, tentukan biaya dari suatu path antara 2 node sebagai penjumlahan biaya-biaya dari link-link yang saling berseberangan. Untuk tiap pasang node temukan path dengan biaya terkecil.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kebanyakan algoritma routing dengan biaya terkecil dalam pemakaian dalam jaringan packet switched adalah variasi dari 2 algoritma umum, yaitu :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Algoritma Djikstra</b></p> </li></ul> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Ada 3 langkah :</p> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Insialisasi</p> </li></ol> <p style="margin-left: 2.06in; text-indent: -1.56in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> M = {S} misal, kumpulan node-node yang digolongkan hanya sumber node.</p> <p class="western" style="margin-left: 2.06in; text-indent: -1.56in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dn = d<sub>sn</sub> untuk n <> S misal, biaya path mula-mula terhadap node-node tetangga adalah biaya-biaya link yang sederhana.</p> <ol start="2"><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Temukan node tetangga yang tidak dalam M yang mempunyai path dengan biaya terkecil dari node S dan satukan node tersebut ke dalam M :</p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Temukan w <span style="font-family:Symbol, serif;"></span>M sedemikian sehingga Dw = min Dj</p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> j<span style="font-family:Symbol, serif;"></span>M </p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Tambahkan w ke M</p> <ol start="3"><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Perbaharui path-path dengan biaya terkecil :</p> </li></ol> <h2 class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dn = min [Dn, Dw + d<sub>wn</sub>] untuk semua n<span style="font-family:Symbol, serif;"></span>M</h2> <p style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Jika hasilnya minimum, path dari S ke n sekarang adalah path dari S ke w yang bertalian dengan link dari w ke n.</p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dimana : N= kumpulan node-node dalam jaringan </p> <h3 class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">S = sumber node</h3> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; text-indent: 0.63in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> M = kumpulan node-node yang digolongkan oleh algoritma</p> <p class="western" style="margin-left: 1.44in; text-indent: -0.31in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> a<sub>ij</sub> = Biaya link dari node i ke node j ; d<sub>ii</sub> = 0, dan d<sub>ij</sub> = ~ jika 2 node tidak dihubungkan secara langsung; d<sub>ij </sub> <span style="font-family:Symbol, serif;"></span> 0 jika 2 node dihubungkan secara langsung.</p> <p class="western" style="margin-left: 1.44in; text-indent: -0.31in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dn = Biaya dari path dengan biaya terkecil dari node S ke node n yang diketahui pada algoritma.</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>Algoritma Bellman – Ford</b></p> </li></ul> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Ada 2 langkah :</p> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Insialisasi</p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dn<sup>(0)</sup> = ~ , untuk semua n <span style="font-family:Symbol, serif;"></span> S</p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Ds<sup>(h)</sup> = 0, untuk semua h</p> <ol start="2"><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Untuk tiap h <span style="font-family:Symbol, serif;"></span> 0 :</p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dn<sup>(n+1)</sup> = min [Dj<sup>(n)</sup> + d<sub>jn</sub>]</p> <p class="western" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Path dari S ke i membatasi dengan link dari j ke i .</p> <h4 class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dimana : S = sumber node</h4> <p class="western" style="text-indent: 0.94in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> h = jumlah link maksimum dalam suatu path pada tingkatan dari algoritma</p> <p class="western" style="margin-left: 1.5in; text-indent: -0.56in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Dn<sup>(h)</sup> = Biaya dari path dengan biaya terkecil dari node S ke node n dibawah tekanan dari tidak lebih h links.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Strategi routing : </p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">1. Routing yang tetap (fixed routing)</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Suatu rute dipilih untuk tiap pasang node-node sumber-tujuan dalam jaringan. Rute-rute tersebut tetap, atau paling sedikit hanya berubah ketika ada perubahan dalam topologi jaringan.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Directory routing pusat dibuat, untuk menyimpan pada jaringan kontrol pusat.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dengan fixed routing, tidak ada perubahan antara routing untuk datagram dan virtual circuit. Semua paket dari sumber yang diberikan ke tujuan , mengikuti rute yang sama.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Keuntungan :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Sederhana.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Bekerja reliabel dengan beban tetap.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kerugian :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kurang fleksibel.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tidak bereaksi untuk kegagalan jaringan</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">2. Flooding (penyebaran)</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Sebuah paket dikirim oleh sebuah sumber node ke setiap satu node tetangganya. Pada tiap node, paket yang masuk ditransmisi ulang pada semua link-link keluar kecuali untuk link dimana paket tersebut berasal.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Teknik flooding mempunyai 2 sifat :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Semua kemungkinan rute antara sumber dan tujuan dicoba.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Karena semua rute dicoba, paling sedikit satu duplikat dari paket yang tiba ke tujuan akan menggunakan rute hop minimum.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Karena sifat ke 2 ini maka flooding dipakai untuk mengeset rute untuk virtual circuit.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kerugian :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Total beban lalu lintas yang dibangkitkan, yang secara langsung proporsional terhadap hubungan jaringan.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Peningkatan beban akan meningkatkan delay.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">3. Random Routing</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Suatu node hanya memilih satu path keluar untuk mentransmisi ulang sebuah paket yang masuk. Link keluar dipilih secara random, yang secara umum tidak termasuk link dimana paket tiba.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Random routing tidak memerlukan pemakaian dari informasi jaringan. Karena delay yang tidak dapat diprediksikan dalam pengiriman paket-paket dan peningkatan beban lalu lintas, maka random routing tidak umum dipakai.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">4. Adaptive Routing</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Digunakan untuk 2 alasan :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Strategi routing adaptif dapat membuktikan performa seperti yang dilihat oleh pengguna jaringan.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Strategi adaptif dapat menolong kontrol lalu lintas.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Berdasarkan parameter-parameter yaitu tempat keputusan dan sumber informasi jaringan, semua strategi adalah dalam satu kombinasi dari kategori :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Isolated adaptive (adaptif terisolasi) : informasi lokal, kontrol terdistribusi.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Distributed adaptive (adaptif terdistribusi) : informasi dari node-node yang berdekatan, kontrol terdistribusi. Tiap node mempertukarkan informasi delay dengan node-node yang lain. Berdasarkan informasi yang masuk ini, sebuah node mencoba untuk menafsir situasi delay melalui jaringan.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Centralized adaptive (adaptif terpusat) : informasi dari semua nodem kontrol terpusat. Tiap node melaporkan informasinya ke node pusat, yang merancang rute berdasarkan pada informasi yang masuk dan mengirim informasi rute tersebut kembali ke node-node.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Contoh Sistem:</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">1.ARPANET</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Memakai algoritma distributed adaptive dan algoritma versi Bellman-Ford.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">2. TYMNET Routing</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Ada 2 versi : TYMNET I dan TYMNET II.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Teknik TYMNET I mempunyai manfaat yaitu dibawah pembebanan yang ringan, link dengan kapasitas tinggi lebih diharapkan. Dengan beban yang meningkat, algoritma condong untuk menyebarkan lalu lintas secara bagus. Juga, proses yang membebani tiap node adalah minimal.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> TYMNET I dapat mengendalikan lalu lintas dengan line kecepatan rendah (sampai 9600 bps). TYMNET II juga mengendalikan lalu lintas komputer ke komputer dengan link kecepatan lebih tinggi, termasuk link-link satelit.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Biaya link TYMNET II berdasarkan pada :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Data rate</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Faktor beban</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Satelit Vs link pada daratan</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tipe lalu lintas.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">TYMNET memakai rute-rute virtual circuit dan algoritma versi Djikstra.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">3. SNA Routing</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Untuk mengerti SNA routing, maka diperlukan 4 konsep, yaitu :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Group transmisi : suatu kumpulan dari satu atau lebih link-link langsung dengan karakteristik transmisi yang mana antara node-node yang berdekatan mungkin ada lebih dari satu group transmisi antara pasangan-pasangan dari node-node.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Rute eksplisit : suatu path tetap antara 2 node-node dalam suatu jaringan SNA.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Rute virtual : sautu koneksi logika antara 2 node, yang didefinisikan oleh identitas 2 node.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Session : suatu hubungan logika antara dua jaringan endpoint yang mendukung pengguna atau aplikasi jaringan.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Keunggulan antara rute-rute virtual dan rute-rute eksplisit menyediakan fleksibilitas dan kesederhanaan. Kemampuan untuk membagi rute virtual ke rute eksplisit yang sesuai dan untuk membagi multiple rute-rute virtual ke rute eksplisit tunggal, menyediakan flesibilitas yang diperlukan untuk bereaksi pada perubahan kondisi jaringan dan untuk mengkhususkan keperluan pengguna. </p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Hubungan SNA mempunyai beberapa kemiripan dengan hubungan TYMNET II. Pada TYMNET, pengawas mengkonstruksi suatu rute baru. Dalam SNA, tugas ini dilakukan oleh sumber node.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">E. Kontrol Lalu Lintas (traffic control)</p> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Elemen-elemen atau karakteristik dari kontrol lalu lintas dalam jaringan packet-switched adalah :</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">1. Tipe :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Flow control</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Congestion control</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Deadlock avoidance</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">2. Scope :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Packet (datagram)</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Stream (virtual circuit)</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">3. Level : </p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Hop</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Network access</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Entry to exit</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tipe Dari Kontrol Lalu Lintas</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">1. Flow Control</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Berhubungan dengan kecepatan transmisi data antara 2 point.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tujuan dasarnya untuk mengaktifkan receiver untuk mengontrol kecepatan dimana receiver menerima data, sehingga tidak menindih.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dipakai dengan teknik sliding-window.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dapat dipakai antara 2 device yang tidak berhubungan secara langsung, seperti 2 node dalam jaringan packet-switched yang merupakan endpoint dari internal virtual circuit.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dapat dipakai pada koneksi logika antar 2 host sistim yang dibutuhkan ke suatu jaringan.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">2. Congestion Control</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Untuk mengatur sejumlah paket di dalam jaringan yang berada di bawah level dimana performanya turun secara drastis.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Menggunakan teori Queueing (penungguan berderet). Apabila keadaan penuh sesak (congestion) pada suatu point dalam jaringan dapat menyebar cepat melalui suatu daerah atau semuanya dari jaringan.</p> </li></ul> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Gambar 8.20 menunjukkan efek dari keadaan penuh sesak. Gambar 8.20a, jumlah paket-paket yang dikirim ke stasiun tujuan Vs jumlah paket-paket yang ditransmisi oleh stasiun sumber. Gambar 8.20b menunjukkan bahwa teknik apapun yang dipakai, delay rata-rata yang dialami oleh paket-paket berkembang tanpa batas sehingga beban yang mendekati kapasitas dari sistim.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> </p> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Gambar 8.20</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Sejumlah mekanisme kontrol untuk kontrol dari congestion control ini adalah sebagai berikut :</p> </li></ul> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kirim suatu paket kontrol dari node yang penuh ke beberapa atau semua node sumber. Paket terdesak ini akan memberi efek berhenti atau penurunan kecepatan transmisi dari sumber-sumber dan disini membatasi jumlah total paket-paket dalam jaringan. Hubungan ini memerlukan lalu lintas tambahan pada jaringan selama periode dari congestion.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Tergantung pada informasi routing. Algoritma routing, seperti ARPANET menyediakan link informasi delay ke node-node lain, yang mempengaruhi keputusan routing. Informasi ini dapat juga dipakai untuk mempengaruhi kecepatan dimana paket-paket baru dihasilkan karena delay-delay ini dipengaruhi oleh keputusan routing, maka delay-delay ini mungkin berubah sangat cepat untuk digunakan secara efektif untuk congestion control.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Gunakan paket end to end. Paket sedemikian yang dapat menjadi waktu acuan untuk mengukur delay antara 2 endpoint.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Biarkan node-node packet switching untuk menambah informasi congestion ke paket-paket sementara mereka berangkat.</p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">3. Deadlock Avoidance</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dipakai untuk merancang jaringan dimana tidak dapat terjadi deadlock. <b>Deadlock</b> merupakan suatu kondisi dimana suatu kumpulan node-node tidak dapat memajukan paket-paket karena tidak ada buffer yang tersedia.</p> </li></ul> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Terdapat 3 tipe dari deadlock, yaitu :</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i><b>Direct store-and-forward deadlock</b></i><b>, </b>terjadi bila suatu node memakai suatu pool buffer yang berasal dari buffer-buffer yang diperuntukkan untuk paket-paket permintaan. </p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i><b>Indirect store-and-forward deadlock</b></i>, dimana untuk tiap node, penungguan giliran untuk node-node yang berdekatan dalam satu arah adalah penuh dengan paket-paket tujuan untuk node berikutnya. </p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i><b>Reassembly deadlock</b></i>, dimana khusus untuk ARPANET dan jaringan-jaringan sejenisnya. </p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Scope berhubungan dengan :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Teknik paket yang berhubungan dengan pengontrollan flow dari paket-paket individu. Hal ini dimungkinkan dalam jaringan datagram dan kadang-kadang dipakai dalam jaringan virtual circuit.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Teknik stream, harus bekerja dengan pengontrollan stream dari flow paket-paket melalui virtual circuit.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Level dari kontrol lalu lintas meliputi :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Level hop, berhubungan dengan kontrol-kontrol yang dipergunakan antara node-node yang berdekatan. Hal ini secara tipikal harus bekerja dengan congestion control atau deadlock avoidance.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Network access control, membatasi jumlah paket-paket baru yang masuk jaringan. Hal ini secara tipikal digunakan dalam congestion control.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kontrol-kontrol entry to exit, berhubungan dengan flow dari paket-paket antara 2 end point.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Contoh-contoh jaringan untuk teknik kontrol lalu lintas :</p> <table border="1" bordercolor="#000000" cellpadding="7" cellspacing="0" width="560"> <col width="64"> <col width="82"> <col width="136"> <col width="220"> <tbody><tr valign="TOP"> <td width="64"> <p class="western" align="JUSTIFY"><b>Scope</b></p> </td> <td width="82"> <p class="western" align="JUSTIFY"><b>Hop</b></p> </td> <td width="136"> <p class="western" align="JUSTIFY"><b>Network access</b></p> </td> <td width="220"> <p class="western" align="JUSTIFY"><b>Entry to exit</b></p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="64"> <p class="western" align="JUSTIFY">Packet</p> </td> <td width="82"> <p class="western" align="JUSTIFY">-----</p> </td> <td width="136"> <p class="western" align="JUSTIFY">-------</p> </td> <td width="220"> <p class="western" align="JUSTIFY">-------</p> </td> </tr> <tr valign="TOP"> <td width="64"> <p class="western" align="JUSTIFY">Stream</p> </td> <td width="82"> <p class="western" align="JUSTIFY">TYMNET (quota)</p> <p class="western" align="JUSTIFY">SNA (pacing)</p> </td> <td width="136"> <p class="western" align="JUSTIFY">TYMNET (quota)</p> <p class="western" align="JUSTIFY"><br /> </p> <p class="western" align="JUSTIFY">ARPANET (RFNM)</p> </td> <td width="220"> <p class="western" align="JUSTIFY">ARPANET (window, mengumpulkan alokasi buffer)</p> <p class="western" align="JUSTIFY">SNA (pacing)</p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Contoh Sistem</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">1. ARPANET</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Menyediakan 2 level kontrol lalu lintas :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Entry to exit</i>, virtual circuit dipakai untuk mengirim serangkaian message antara host-host. ARPANET mendesak keterbatasan dari 8 message dalam transit antara pasangan manapun dari host-host. Mekanisme window ini dengan ukuran window 8, dipakai untuk mencegah host manapun dari kebanjiran jaringan.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Network access</i>, dalam kondisi reassembly deadlock maka solusi dari ARPANET yaitu bahwa sebuah node sumber menyimpan tempat untuk tiap message dalam kelanjutan dengan sebuah paket “request for buffer space” (permintaan akan tempat buffer). Ketika node tujuan menerima permintaan ini, dan tersedia 8 buffer untuk 8 paket dimana dikandung oleh message tersebut, maka akan mengembalikan sebuah alokasi paket. Setelah seluruh message diterima dan dikumpulkan, node penerima mengirim kembali suatu acknowledge yang dikenal sebagai <b>ready for next message</b> (RFNM). Jika node mempunyai tempat buffer untuk message tambahan, maka akan dikembalikan sebuah alokasi paket dengan RFNM tersebut. Dengan demikian, selama aliran transmisi, node sumber tidak perlu mengirim paket-paket permintaan.</p> </li></ul> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Bila sumber tidak mempunyai message untuk dikirim tetapi mempunyai satu kumpulan atau lebih alokasi yang diizinkan, maka node sumber kemudian wajig mengirim sebuah paket yang dikirim kembali (giveback packet) ke tempat buffer yang bebas di tujuan.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">2. TYMNET</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Keunggulan dari mekanisme kontrol lalu lintas TYMNET :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Sederhana</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Memerlukan sedikit sekali overhead.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Deadlock tidak dapat terjadi dan maka dari itu tidak ada mekanisme yang diperlukan untuk mencegahnya.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Dibawah kondisi beban berat, virtual circuit yang memerlukan data rate yang rendah memperoleh semua kapasitas yang diperlukan; circuit yang memerlukan data rate yang tinggi memperoleh paling sedikit beberapa dari yang diperlukannya. Oleh karena itu tidak ada circuit yang aktif yang meniadakan pelayanannya.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Berbasis virtual circuit</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Menyediakan 2 level kontrol lalu lintas :</p> </li></ul> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Network access</i>, berdasarkan pada penentuan dari virtual circuit. Ketika pengawas mengeset virtual circuit, maka menyerahkan sebuah quota dari tempat buffer untuk tiap channel yang dipakai sepanjang circuit. Quota ini berdasarkan pada throughput class.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Hop-level.</i></p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Kerugiannya : paket-paket dipecah dan dibentuk ulang pada tiap node, yang mana akan meningkatkan keperluan-keperluan pemrosesan.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">3. SNA</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Berbasis virtual circuit.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Menyediakan 2 level kontrol lalu lintas :</p> </li></ul> <ol><ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Hop</i>, menggunakan teknik pacing yang merupakan versi kompleks dari teknik sliding window dan beroperasi pada level rute virtual.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Entry to exit</i></p> </li></ol></ol> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">F. X.25</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> X.25 Merupakan standar yang mengkhususkan interface antara sebuah sistim host dan jaringan packet-switched secara universal.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Standar ini kebanyakan dipakai secara universal untuk interfacing ke jaringan packet switched dan dipergunakan untuk packet switching dalam ISDN.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Gambar 8.27</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Standar ini mempunyai 3 layer (gambar 8.27) :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Physical layer</i>, berhubungan dengan interface fisik antara stasiun yang berhubungan (komputer, terminal) dan link yang menghubungkan stasiun tersebut ke node packet-switching.</p> </li></ul> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Standar yang dipakai yaitu X.21, tetapi dalam banyak kasus dipakai standar-standar lain, seperti EIA-232.</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Link layer</i>, menyediakan transfer data yang lebih reliabel melalui link fisikal dengan transmisi data sebagai serangkaian frame-frame.</p> </li></ul> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Standarnya dinyatakan sebagai LAP-B (Link Access Protocol – Balanced).</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Packet layer</i>, merupakan hubungan antara level-level dari X.25 data user digabungkan ke X.25 level 3, yang mengandung informasi kontrol sebagai sebuah header, yang membentuk sebuah <b>paket</b>.</p> </li></ul> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Kontrol informasi ini dipakai dalam operasi dari protokol. Seluruh X.25 packet kemudian digabungkan ke entity LAP-B, yang mengandung informasi kontrol di depan dan belakang dari paket tersebut, yang membentuk frame LAP-B. Sekali lagi, informasi kontrol tersebut dalam frame diperlukan untuk operasi dari protokol LAP-B.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Virtual Circuit Service</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Virtual Circuit Service dari X.25 menyediakan untuk 2 tipe virtual circuit :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Virtual call</i>, adalah suatu perwujudan virtual circuit secara dinamis yang menggunakan suatu setup panggilan (call) dan prosedur panggilan yang jelas. Serangkaian kejadian dalam virtual call, sebagai berikut :</p> </li></ul> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">A meminta virtual circuit ke B dengan mengirim paket call request (permintaan panggilan) ke DCE dari A. Paket tersebut termasuk alamat sumber dan tujuan, sebaik nomor virtual circuit yang dipakai untuk virtual circuit yang baru ini. Pada masa yang mendatang, transfer yang masuk dan keluar akan diidentifikasi oleh nomor virtual circuit ini.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Jaringan mengarahkan permintaan panggilan ini ke DCE dari B.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">DCE dari B menerima permintaan panggilan dan mengirim paket panggilan yang masuk ke B. Paket ini mempunyai format yang sama dengan paket call request tetapi berbeda dengan nomor virtual circuit, yang dipilih oleh DCE milik B dari kumpulan nomor-nomor yang tidak dipakai.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">B mengindikasikan penerimaan dari panggilan tersebut dengan mengirim paket call accepted (penerimaan panggilan) yang mengkhususkan nomor virtual-circuit sama dengan paket panggilan yang masuk.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Menerima paket call connected (koneksi panggilan) dengan nomor virtual circuit sama seperti paket permintaan panggilan (call request).</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">A dan B mengirim paket-paket data dan kontrol ke satu sama lain yang menggunakan nomor-nomor virtual circuit masing-masing.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">A (atau B) mengirim paket clear request untuk membatalkan virtual circuit dan menerima paket clear confirmation.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">B (atau A) menerima paket clear indication dan mentransmit paket clear confirmation.</p> </li></ol> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Permanent Virtual Circuit, </i>tidak dibutuhkan call setup dan clearing prosedur. Terdapat asosiasi permanen, yang dianalogikan dengan point to point line privat.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><i>Fast Select Call, </i>Disediakan untuk pertukaranlebih dari 128 bytes data sementara panggilan di steup dan dibersihkan. Menggunakan pesan kecil dan perintah yang sederhana.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Format Paket</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Untuk data pengguna, data tersebut dipecah menjadi blok-blok dengan ukuran maksimum, dan header 24 bit atau 32 bit ditambahkan ke tiap blok untuk membentuk suatu <b>paket data</b>. Daerah P(S) dan P(R) mendukung fungsi dari flow control dan error control pada baris virtual circuit. Bit Q tidak dinyatakan dalam standar, tetapi mengizinkan pengguna untuk membedakan 2 tipe data.</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Informasi kontrol ditransmisi dalam suatu <b>paket kontrol</b>. Tiap paket kontrol termasuk nomor virtual circuit; tipe paket yang mengidentifikasi fungsi kontrol; dan informasi kontrol tambahan berhubungan terhadap fungsi tersebut.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Multiplexing</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Sebuah DTE dibiarkan untuk mewujudkan sampai 4095 virtual circuit secara simultan dengan DTE lainnya melalui link fisik tunggal DTE-DCE. Link DTE-DCE menyediakan proses multiplexing full-duplex.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Untuk memilih paket-paket mana yang merupakan kepunyaan virtual circuit tersebut, maka tiap paket mengandung 12 bit nomor virtual circuit. </p> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Nomor nol selalu disimpan untuk diagnosa paket-paket pada semua virtual circuit. Kemudian range nomor selanjutnya dibagi dalam 4 kategori dari virtual circuit S, yaitu:</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">permanent virtual circuit, dimulai dari nomor 1.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">One-way incoming virtual circuit, hal ini berarti hanya panggilan-panggilan yang masuk dari jaringan dapat diserahkan nomor-nomor ini;</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Two-way virtual call, menyediakan overflow untuk alokasi yang dibagi oleh DTE dan DCE.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">One-way outgoing call, yang diinisialisasi oleh DTE. Dalam hal ini, DTE memilih sebuah nomor yang tidak terpakai dari antara alokasi-alokasi untuk panggilan-panggilan ini.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Flow dan Error Control</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">- Menggunakan protokol sliding-window.</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Bentuk dasar dari error control adalah go-back-N ARQ.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Rangkaian-rangkaian Paket</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> X.25 menyediakan kemampuan untuk mengindentifikasi rangkaian kontinu dari paket-paket data, yang dinamakan <b>complete packet sequece</b> (rangkaian paket yang lengkap).</p> <p class="western" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Satu penggunaan yang penting adalah oleh protokol internetworking, yang mengizinkan blok data yang lebih panjang untuk dikirim melalui jaringan dengan pembatasan ukuran paket yang lebih kecil tanpa kehilangan integritas dari blok tersebut.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Untuk merinci mekanisme ini, X.25 mendefinisikan 2 tipe paket :</p> <ul><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">paket-paket A, adalah satu dimana M bit diset ke 1, D bit diset ke 0 dan paket tersebut penuh (sama dengan panjang maksimum paket yang diizinkan).</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY">Paket-paket B, adalah paket apapun yang bukan merupakan paket A.</p> </li></ul> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Rangkaian paket A yang lengkap terdiri dari nol atau lebih paket-paket A yang diikuti oleh sebuah paket B. Jaringan juga dapat membagi paket B menjadi paket-paket yang lebih kecil untuk menghasilkan suatu rangkaian paket yang lengkap.</p> <p class="western" style="line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER"><br /></p> <p class="western" align="CENTER">Daftar Pustaka</p> <p class="western"><br /></p> <ol><li><p class="western" style="line-height: 150%;">Stallings, William. Data and Computer Communications, 5<sup>th</sup> edition. Prentice Hall, 1997.</p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;"><span style="color:#0000ff;"><u><a href="http://faculty.petra.ac.id/resmana/komdat">http://faculty.petra.ac.id/resmana/komdat</a></u></span></p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;"><span style="color:#0000ff;"><u><a href="http://www.rad.com/networks/1998/packet/ps.htm">www.rad.com/networks/1998/packet/ps.htm</a></u></span></p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;"><span style="color:#0000ff;"><u><a href="http://www.erg.abdn.ac.uk/users/gorry/course/intro-pages/ps.html">www.erg.abdn.ac.uk/users/gorry/course/intro-pages/ps.html</a></u></span></p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;"><span style="color:#0000ff;"><u><a href="http://www.cs.panam.edu/%7Emeng/Course/CS6345/Notes/chpt-2/node13.html">http://www.cs.panam.edu/~meng/Course/CS6345/Notes/chpt-2/node13.html</a></u></span></p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;"><span style="color:#0000ff;"><u><a href="http://www.samhassan.com/PacketSwitching.htm">http://www.samhassan.com/PacketSwitching.htm</a></u></span></p> </li><li><p class="western" style="line-height: 150%;"><span style="color:#0000ff;"><u><a href="http://www.murray.newcastle.edu.au/users//staff/jkhan/OPNET-Packet.pdf">www.murray.newcastle.edu.au/users//staff/jkhan/OPNET-Packet.pdf</a></u></span></p> </li></ol> <p class="western" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><br /></p> <p class="western" style="line-height: 150%;"><br /></p> <p class="western"><br /></p> <p class="western"><br /></p>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-40807015504977477672011-09-30T06:28:00.000-07:002011-09-30T06:30:24.789-07:00Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS)<p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS)</span><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"> adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (<em>georeference</em>). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.</span><span id="more-17"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar<span> </span>terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun <em>(overlay)</em>, foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi<span> </span>(Nurshanti, 1995).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (<em>output</em>). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (<em>digitizer</em>, <em>scanner</em>, <em>Central Procesing Unit</em> (<em>CPU</em>), <em>hard-disk</em>, dan lain-lain), perangkat lunak (<a href="http://mbojo.wordpress.com/2007/04/11/arcview-gis/">ArcView</a>, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (<em>user</em>). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri,<span> </span>1993).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (<em>polygon</em>). Titik merupakan kenampakan tunggal dari sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon) (Barus dan Wiradisastra, 2000).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.7pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Lukman (1993) menyatakan bahwa sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><a href="http://mbojo.wordpress.com/2007/08/04/pemasukkan-data-dalam-sisitem-informasi-geografi-sig/" target="_blank">Masukan data</a> merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta (peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis penginderaan jauh data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut baik dalam bentuk analog maupun data digital tersebut dikonversikan kedalam format yang diminta oleh perangkat lunak sehingga terbentuk basisdata (<em>database</em>). Menurut Anon (2003) basisdata adalah pengorganisasian data yang tidak berlebihan dalam komputer sehingga dapat dilakukan pengembangan, pembaharuan, pemanggilan, dan dapat digunakan secara bersama oleh pengguna.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Penyimpanan data dan pemanggilan kembali <em>(data storage </em>dan<em> retrieval)</em> ialah penyimpanan data pada komputer dan pemanggilan kembali dengan cepat (penampilan pada layar monitor dan dapat ditampilkan/cetak pada kertas). </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat <em>buffer zone</em> jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon (2003) mengatakan bahwa manipulasi dan analisis data merupakan ciri utama dari SIG. Kemampuan SIG dalam melakukan analisis gabungan dari data spasial dan data atribut akan menghasilkan informasi yang berguna untuk berbagai aplikasi</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular. Menurut Barus dan wiradisastra (2000) Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi baik dalam hal kualitas, keakuratan dan kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-angka: teks di atas kertas atau media lain (<em>hard copy</em>), atau dalam cetak lunak (seperti <em>file</em> elektronik).</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 18.1pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah:</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa <em>layer </em>atau <em>coverage </em>data spasial</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>7.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>8.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>9.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';"><span>10.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 27.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. </span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 27.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-family: 'Zurich Ex BT';">Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.</span></p><h2>ArcView GIS</h2><br /><p class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 27.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Perangkat lunak sistem informasi geografi saat ini telah banyak dijumpai dipasaran. Masing-masing perangkat lunak ini mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam menunjang analisis informasi geografi. Salah satu yang sering digunakan saat ini adalah ArcView. ArcView yang merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Infrmasi geografi yang di keluarkan oleh ESRI (<em>Environmental Systems Research Intitute</em>). ArcView dapat melakukan pertukaran data, operasi-operasi matematik, menampilkan informasi spasial maupun atribut secara bersamaan, membuat peta tematik, menyediakan bahasa pemograman (<em>script)</em> serta melakukan fungsi-fungsi khusus lainnya dengan bantuan <em>extensions</em> seperti <em>spasial analyst</em> dan <em>image analyst</em> (ESRI).</span><span id="more-22"></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 27.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan mengolah data dalam format Shapefile, selain itu ArcView jaga dapat memanggil data-data dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF atau data grid yang berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-data lainnya. Setiap data spasial yang dipanggil akan tampak sebagai sebuah <em>Theme </em>dan gabungan dari <em>theme</em>-<em>theme </em>ini akan tampil dalam sebuah <em>view</em>. ArcView mengorganisasikan komponen-komponen programnya (<em>view</em>, <em>theme</em>, <em>table</em>, <em>chart</em>, <em>layout </em>dan <em>script</em>) dalam sebuah <em>project</em>. <em>Project </em>merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" style="text-indent: 27.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: Arial;">Salah satu kelebihan dari ArcView adalah kemampaunnya berhubungan dan berkerja dengan bantuan <em>extensions</em>. <em>Extensions</em> (dalam konteks perangkat lunak SIG ArcView)<span> </span>merupakan suatu perangkat lunak yang bersifat “<em>plug-in</em>” dan dapat diaktifkan ketika penggunanya memerlukan kemampuan fungsionalitas tambahan (Prahasta). <em>Extensions</em> bekerja atau berperan sebagai perangkat lunak yang dapat dibuat sendiri, telah ada atau dimasukkan (di-<em>instal</em>) ke dalam perangkat lunak ArcView untuk memperluas kemampuan-kemampuan kerja dari ArcView itu sendiri. Contoh-contoh <em>extensions</em> ini seperti <em>Spasial Analyst</em>,<em> Edit Tools v3.1</em>, <em>Geoprocessing</em>, JPGE (JFIF) <em>Image Support</em>, <em>Legend Tool</em>, <em>Projection Utility Wizard</em>, <em>Register and Transform Tool </em>dan <em>XTools Extensions</em>.</span></p>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-53090014859246850982011-03-25T06:26:00.000-07:002011-03-25T06:35:50.664-07:00REKAYASA PERANGKAT LUNAK<meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali ddiciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Focus utama pengembangannya adalah untuk mengembangkan praktek dan teknologi untuk meningkatkan produktivitas para praktisi pengembang perangkat luank dan kualitas aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai. Sebelum kita mengenal dan mengetahui sesungguhnya dari Rekayasa Perangkat lunak, kita harus mengetahui terlebih dahulu arti sesungguhnya dari Perangkat lunak itu. Sebetulnya perangkat lunak adalah Perangkat Lunak (Software) tidak sama dengan program komputer. Perangkat lunak tidak hanya mencakup program, tetapi juga semua dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan, yang diperlukan untuk membuat agar program beroperasi dengan benar. Perangkat lunak juga terdiri dari </p> <ol type="I"><ul><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Sejumlah program yang terpisah</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">File-file konfigurasi</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Dokumentasi system </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Dokumentasi user</p> </li></ul></ol> <p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Selain perangkat lunak terbagi-bagi, perangkat lunak juga memiliki dua tipe produk yaitu</p> <ol type="I"><ul><ul><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Produk generic </p> </li></ul></ul></ol> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Adalah Sistem stand-alone standar yg diproduksi oleh organisasi pengembang dan dijual ke pasar terbuka ke siapapun yg membelinya. Biasa disebut sebagai software shrink wrapped. Contoh : pengolah kata (word processor).</p> <ol type="I"><ul><ul><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Produk pesenan (yang disesuaikan)</p> </li></ul></ul></ol> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Adalah Sistem yg dipesan oleh pelanggan tertentu. Dikembangkan khusus bagi pelanggan oleh kontraktor perangkat lunak. Contoh : Sistem untuk mendukung proses bisnis tertentu dan sistem kontrol lalu lintas udara. </p> <p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Tetapi dari kedua produk itu juga memiliki perbedaan yang sangat penting dan sangat tampak sekali diantara keduanya</p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Pada produk generik, organisasi yang mengembangkan perangkat lunak mengontrol spesifikasi perangkat lunak.</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in;" align="JUSTIFY">Pada produk pesanan, spesifikasi biasanya dikembangkan dan dikontrol oleh organisasi yang membeli perangkat lunak tersebut.</p></li></ul><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><b>Sejarah Software Engineering</b></p> <p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Istilah software engineering digunakan pertama kali pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Saat itu, masih terdapat perdebatan tajam mengenai aspek engineering dari pengembangan perangkat lunak. Pada tahun 1968 dan 1969, komite sains NATO mensponsori dua konferensi tentang rekayasa perangkat lunak, yang memberikan dampak kuat terhadap pengembangan rekayasa perangkat lunak. Banyak yang menganggap dua konferensi inilah yang menandai awal resmi profesi rekayasa perangkat lunak.</p> <p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Pada<span lang="sv-SE"> tahun 1960-an hingga 1980-an, banyak masalah yang ditemukan para praktisi pengembangan perangkat lunak. Banyak project yang gagal, hingga masa ini disebut sebagai krisis perangkat lunak. Kasus kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi mulai dari project yang melebihi anggaran, hingga kasusu yang mengakibatkan kerusakan fisik dan kematian. Salah satu kasus yang terkenal antara lain meledaknya roket Ariane akibat kegagalan perangkat lunak. Selama bertahun-tahun, para peneliti memfokuskan usahanay untuk menemukan teknik jitu untuk memecahkan masalah krisi perangkat lunak. Berbagai teknik, metode, alat, proses diciptakan dan diklaim sebagai senjata pamungkas untuk memecahkan kasus ini. Mulai dari pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi objek, pernagkat pembantu pengembangan perangkat lunak (CASE tools), berbagai standar, UML hingga metode formal diagung-agungkan sebagai senjaat pamungkas untuk menghasilkan software yang benar, sesuai anggaran dan tepat waktu. Pada tahun 1987, Fred Brooks menulis artikel No Silver Bullet, yang berproposisi bahwa tidak ada satu teknologi atau praktek yang sanggup mencapai 10 kali lipat perbaikan dalam produktivitas pengembanan perngkat lunak dalam tempo 10 tahun.</span></p> <p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Sebagian<span lang="sv-SE"> berpendapat, no silver bullet berarti profesi rekayasa perangkat lunak dianggap telah gagal. Namun sebagian yang lain justru beranggapan, hal ini menandakan bahwa bidang profesi rekayasa perangkat lunak telah cukup matang, karena dalam bidang profesi lainnya pun, tidak ada teknik pamungkas yang dapat digunakan dalam berbagai kondisi.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" lang="sv-SE">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><b>Pengertian Dasar</b></p> <p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> Istilah Reakayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 pada software engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara perangkat lunak (software) dan program komputer.</p> <p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999).</p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"> Pengertian RPL sendiri adalah suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, disain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Dari pengertian ini jelaslah bahwa RPL tidak hanya berhubungan dengan cara pembuatan program komputer. Pernyataan ”semua aspek produksi” pada pengertian di atas, mempunyai arti semnua hal yang berhubungan dengan proses produksi seperti manajemen proyek, penentuan personil, anggaran biaya, metode, jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan pengguna merupakan bagian dari RPL.<b>
<br /></b></p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><b>TUJUAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK</b></p><p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> Secara umum tujuan RPL tidak berbeda dengan bidang rekayasa yang lain.<meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> </p><p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span lang="sv-SE">Secara leboih khusus kita dapat menyatakan tujuan RPL adalah:</span></p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> menghasilkan pereangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"> menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah</p></li></ol><p></p>
<br /><ol><li> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><b>RUANG LINGKUP</b></p> </li></ol>
<br /><p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> </p><p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> Sesuai dengan definisi yang telah disampaikan sebelumnya, maka ruang lingkup RPL dapat digambarkan sebagai berikut:</p><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span lang="sv-SE"><b>software Requirements</b></span><span lang="sv-SE"> berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span lang="sv-SE"><b>software desain</b></span><span lang="sv-SE"> mencakup proses penampilan arsitektur, komponen, antar muka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span lang="sv-SE"><b>software construction</b></span><span lang="sv-SE"> berhubungan dengan detail pengembangan perangkat lunak, termasuk algoritma, pengkodean, pengujian dan pencarian kesalahan </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span lang="sv-SE"><b>software testing</b></span><span lang="sv-SE"> meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span lang="sv-SE"><b>software maintenance</b></span><span lang="sv-SE"> mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span lang="sv-SE"><b>software configuration</b></span><span lang="sv-SE"> management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>software engineering tools and methods</b> mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>software engineering process</b> berhubungan dengan definisi, implementasi pengukuran, pengelolaan, perubahan dan perbaikan proses RPL</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><b>software quality</b> menitik beratkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak</p> </li></ul> <span lang="sv-SE"></span>Cakupan ruang lingkup yang cukup luas, membuat RPL sangat terkait dengan disiplin dengan bidang ilmu lain. tidak saja sub bidang dalam disiplin ilmu komputer namun dengan beberapa disiplin ilmu lain diluar ilmu komputer.<p></p><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> </p><ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> bidang ilmu manajemen meliputi akuntansi, finansial, pemasaran, manajemen operasi, ekonomi, analisis kuantitatif, manajemen sumber daya manusia, kebijakan, dan strategi bisnis</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> bidang ilmu matematika meliputi aljabar linier, kalkulus, peluang, statistik, analisis numerik, dan matematika diskrit</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> bidang ilmu manajemen proyek meliputi semua hal yang berkaitan dengan proyek, seperti ruang lingkup proyek, anggaran, tenaga kerja, kualitas, manajemen resiko dan keandalan, perbaikan kualitas, dan metode-metode kuantitatif</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> bidang ilmu ergonomika menyangkut hubungan ( interaksi) antar manusia dengan komponen-komponen lain dalam sistem komputer</p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="sv-SE"> bidang ilmu rekayasa sistem meliputi teori sistem, analisis biaya-keuntungan, pemodelan, simulasi, proses, dan operasi bisnis.</p></li></ul> <p></p> Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-34368561849689016882011-03-25T05:56:00.000-07:002011-03-25T06:10:51.057-07:00Objek Orientasi Analisis Dan Desain<meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>cyber library</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Perpustakaan membagi rata informasi dengan cara mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya untuk umum.
<br /></span></p><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } H3 { margin-left: 0.25in; margin-top: 0in; margin-bottom: 0in } H3.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt } H3.cjk { font-family: "Lucida Sans Unicode"; font-size: 12pt } H3.ctl { font-family: "Tahoma"; font-size: 12pt } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain:</span></p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Perpustakaan.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.</span></p> </li></ol> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang mendukung keduanya. Dalam makalah ini selanjutnya akan membahas tentang automasi perpustakaan.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Faktor Penggerak </b></span> </p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kemudahan mendapatkan produk TI </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk TI</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kemampuan dari teknologi informasi </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Tuntutan layanan masyarakat serba </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>“klick”</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> </span> </p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Alasan lain </b></span> </p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Meningkatkan citra perpustakaan </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pengembangan infrastruktur nasional, regional dan global.</span></p> </li></ul> <p style="margin-left: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Peranan Katalog dalam Automasi Perpustakaan </b></span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Katalog adalah keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen. Katalog perpustakaan elektronik adalah jantung dari sebuah sistem perpustakaan yang terautomasi. Sub sistem lain seperti OPAC dan sirkulasi berinteraksi dengannya dalam menyediakan layanan automasi. Sebuah sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Cakupan dari Automasi Perpustakaan</b></span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pengadaan koleksi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Katalogisasi, inventarisasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Sirkulasi, </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>reserve</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">, </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>inter-library loan</i></span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pengelolaan penerbitan berkala</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Penyediaan katalog (OPAC)</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pengelolaan anggota</span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Bagaimana mengenai Layanan Referens ?</b></span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Layanan referens tidak termasuk dalam bagian yang terintegrasi dari suatu sistem automasi perpustakaan, namun yang lebih penting adalah penyediaan teknologi informasi yang digunakan dalam layanan referens. Layanan informasi referens dikembangkan dengan menyediakan koleksi dalam bentuk digital yang dikemas dalam CD-ROM dan akses informasi ke jaringan luar (LAN, WAN, Internet) </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Peran CD-ROM</b></span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Mempercepat akses informasi multi media baik itu berupa abstrak, indeks, bahan full text, dalam bentuk digital tanpa mengadakan hubungan ke jaringan komputer.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Media </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>back-up </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">/ cadangan data perpustakaan dan sarana koleksi referens bagi perpustakaan lain.</span></p> </li></ul> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Peran Internet </b></span> </p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Untuk mengakses infrormasi multimedia dalam resource internet.</span></p> </li></ul> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Sarana telekomunikasi dan distribusi informasi.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Untuk membuat homepage, penyebarluasan katalog dan informasi.</span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Keperluan Pengguna</b></span></p> <p style="text-indent: 0.38in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pustakawan harus dapat melayani keperluan pengguna seperti permintaan akan akses yang lebih cepat ke informasi yang diperlukan dari dalam maupun luar perpustakaan. Dengan begitu diharapkan agar para pustakawan mahir dalam penggunaan teknologi informasi sehingga mereka dapat membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yang diperlukan.</span></p> <p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Apa yang harus diketahui dan dikerjakan oleh pustakawan dalam mengautomasikan perpustakaannya : </span> </p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Faham akan maksud dan ruang lingkup dan unsur dari AP</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Faham dan bisa mengapresiasi pentingnya melaksanakan analisis sistem yang menyeluruh sebelum merencanakan desain sistem</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Faham akan dan bisa mengapresiasi manfaat analisis sistem dan desain, implementasi, evaluasi dan </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>maintenance</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Faham akan proses evaluasi software sejalan dengan proposal sebelum menentukan sebuah sistem</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Faham akan dan bisa mengapresiasi pentingnya pelatihan untuk staf dan keterlibatan mereka dalam seluruh proses kerja</span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Unsu-unsur Automasi Perpustakaan</b></span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Dalam sebuah sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa unsur atau syarat yang saling mendukung dan terkait satu dengan lainnya, unsur-unsur atau syarat tersebut adalah :</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>1. Pengguna (</b></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i><b>users</b></i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>)</b></span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem automasi perpustakan. Dalam pembangunan sistem perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan pengguna-penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota perpustakaan. Apa misi organisasi tersebut? Apa kebutuhan informasi mereka ? Seberapa melek komputerkah mereka? Bagaimana sikap mereka ? Apakah pelatihan dibutuhkan? Itu adalah beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam mengembangkan sebuah sistem automasi perpustakaan. Automasi Perpustakaan baru bisa dikatakan baik bila memenuhi kebutuhan pengguna baik staf maupun anggota perpustakaan. Tujuan daripada sistem automasi perpustakaan adalah untuk memberikan manfaat kepada pengguna.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Konsultasikan dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan mereka. Namun perlu hati-hati terhadap penilaian keliru yang dilakukan oleh pengguna mengenai kebutuhan dan persepsi tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh suatu sistem komputer . Kebutuhan dapat dirincikan terlalu banyak atau terlalu sedikit dan kadang-kadang persepsi bisa juga keliru.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Staf yang bersangkutan harus dilibatkan mulai dari tahap perencanaan dan pelaksanaan sistem. Masukan dari masing-masing staf harus dikumpulkan untuk menjamin kerjasama mereka. Tenaga-tenaga inti yang dilatih untuk menjadi operator, teknisi dan adminsitrator sistem harus diidentifikasikan dan dilatih sesuai bidang yang akan dioperasikan.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>2. Perangkat Keras </b></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i><b>(Hardware)</b></i></span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Komputer adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Pendapat lain mengatakan bahwa komputer hanya sebuah komponen fisik dari sebuah sistem komputer yang memerlukan program untuk menjalankannya. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komputer adalah sebuah alat dimana kemampuanya sangat tergantung pada manusia yang mengoperasikan dan software yang digunakan. </span> </p> <p style="text-indent: 0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kecenderungan perkembangan komputer : </span> </p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Ukuran fisik mengecil dengan kemampuan yang lebih besar</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Harga terjangkau (murah)</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kemampuan penyimpanan data berkapasitas tinggi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Transfer pengiriman data yang lebih cepat dengan adanya jaringan </span> </p> </li></ul> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Dalam memilih perangkat keras yang pertama adalah menentukan staf yang bertanggung jawab atas pemilihan dan evaluasi hardware sebelum transaksi pembelian. Adanya staf yang bertanggung jawab adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pihak lain dan menghindari dampak buruk yang mungkin timbul. Hal lain adalah adanya dukungan teknis serta garansi produk dari vendor penyedia komputer.</span></p> <h3 class="western" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">3. Perangkat Lunak (Software)</span></h3> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Perangkat lunak diartikan sebagai metode atau prosedur untuk mengoperasikan komputer agar sesuai dengan permintaan pemakai. Kecenderungan dari perangkat lunak sekarang mampu diaplikasikan dalam berbagai sistem operasi, mampu menjalankan lebih dari satu program dalam waktu bersamaan (</span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>multi-tasking</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">), kemampuan mengelola data yang lebih handal, dapat dioperasikan secara bersama-sama (</span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>multi-user</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">). </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Untuk mendapatkan software kini sudah banyak tersedia baik dari luar maupun dalam negeri dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Di perpustakaan software yang dikenal antara lain CDS/ISIS, WINISIS yang mudah didapat dan gratis </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>freeware</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> dari Unesco atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak membuat dan mengembangakan sistem perpustakaannya sendiri seperti SIPUS 2000 di UGM, Sipisis di IPB. Masih banyak lagi perguruan tinggi dan institusi pengembang software yang mengembangkan SIP dengan kemampuan yang tidak kalah sip. Sistem Informasi Perpustakaan ini difungsikan untuk pekerjaan operasional perpustakaan, mulai dari pengadaan, katalogisasi, inventarisasi, keanggotaan, OPAC, pengelolaan terbitan berkala, sirkulasi, dan pekerjaan lain dalam lingkup operasi perpustakaan.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Kriteria Penilaian Software </b></span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b> </b></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Suatu software dikembangkan melalui suatu pengamatan dari suatu sistem kerja yang berjalan, untuk menilia suatu software tentu saja banyak kriteria yang harus diperhatikan. Beberapa criteria untuk menilia software adalah sebagai berikut :</span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kegunaan : fasilitas dan laporan yang ada sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan informasi tepat pada waktu (r</span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>ealtime</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">) dan relevan untuk proses pengambilan keputusan.</span></p> </li></ul> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Ekonomis : biaya yang dikeluarkan sebanding untuk mengaplikasikan software sesuai dengan hasil yang didapatkan.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Keandalan : mampu menangani operasi pekerjaan dengan frekuensi besar dan terus-menerus.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Kapasitas : mampu menyimpan data dengan jumlah besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Sederhana : menu-menu yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Fleksibel : dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi dan institusi serta maupun memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.</span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Menentukan Software</b></span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Membangun sendiri</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Mengontrakan keluar</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Membeli software jadi yang ada di pasaran</span></p> </li></ul> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pilihan apapun yang dijatuhkan, software harus</span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Sesuai dengan keperluan</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Memiliki ijin pemakaian</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Ada dukungan teknis, pelatihan , dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Menentukan staf yang bertanggungjawab atas pemilihan dan evaluasi software. </span> </p> </li></ul> <p style="text-indent: 0.38in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Memilih dan membeli perangkat lunak merupakan suatu proses tersedianya dukungan pemakai, karena diperlukan banyak pelatihan dan pemecahan masalah sebelum sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara untuk memastikan dukungan pelanggan adalah memilih perangkat lunak yang digunakan oleh sejumlah perpustakaan. Sekelompok besar pengguna biasanya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan sebagai hal yang subtansial. Selain itu, pengguna dapat saling membantu dalam pemecahan masalah. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Spesifikasi perangkat keras harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan minimum operasi perangkat lunak. </span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>4. Network / Jaringan </b></span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Jaringan komputer telah menjadi bagian dari automasi perpustakaan karena perkembangan yang terjadi di dalam teknologi informasi sendiri serta adanya kebutuhan akan pemanfaatan sumber daya bersama melalui teknologi.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Komponen perangkat keras jaringan antara lain : komputer sebagai server dan klien, Network Interface Card ( LAN Card terminal kabel (Hub), jaringan telepon atau radio, modem.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Hal yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan komputer adalah :</span></p> <ul><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Jumlah komputer serta lingkup dari jaringan (LAN, WAN)</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Lokasi dari hardware : komputer, kabel, panel distribusi, dan sejenisnya</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Protokol komunikasi yang digunakan</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Menentukan staf yang bertanggun jawab dalam pembangunan jaringan.</span></p> </li></ul> <h3 class="western" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">5. Data</span></h3> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">Data merupakan bahan baku informasi, </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *, $ dan /. </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Data disusun mulai dari bits, bytes, fields, records, file dan database. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">S</span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">istem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (</span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>data file storage</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">) ke dalam model sistem informasi; dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.</span></span></p><meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --></style><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">Data Pengolahan Informasi</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } H3 { margin-left: 0.25in; margin-top: 0in; margin-bottom: 0in } H3.western { font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt } H3.cjk { font-family: "Lucida Sans Unicode"; font-size: 12pt } H3.ctl { font-family: "Tahoma"; font-size: 12pt } P { margin-bottom: 0.08in } --> </style> </p><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Standar basis data katalog</b></span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang telah memungkinkan untuk itu dan didasari adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama. </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">Bentuk tukar-menukar maupun penggabungan data katalog koleksi adalah suatu hal yang sudah biasa terjadi dalam perpustakaan, kerjasama dapat dilakukan jika masing-masing perpustakaan itu memiliki kesamaan dalam format penulisan data katalog data. Persoalan yang sering dihadapi dalam kerjasama tukar-menukar atau penggabungan data adalah banyaknya data yang ditulis dengan suka-suka yaitu tidak memperhatikan standar yang ada. Pekerjaan konversi data merupakan hal yang membosankan dan memakan banyak waktu. Sering data katalog dalam perpustakaan tidak menggunakan standar, hal ini banyak terjadi karena kurangnya pemahaman akan manfaat standar penulisan data. </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Pertemuan-pertemuan mungkin perlu sering diadakan diantara anggota-anggota jaringan perpustakaan untuk menentukan standar-standar dan prosedur-prosedur yang digunakan bersama. </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"> </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">Persoalan lain dalam standardisasi format penulisan data katalog adalah bahasa. Kebanyakan perpustakaan mengkoleksi materi yang menggunakan bahasa pengantar berbeda-beda. Bagaimana dengan bahasa pengantar cantuman katalog itu sendiri? Informasi judul jelas harus diisi sesuai dengan judul koleksi yang bersangkutan. Bagaimana dengan kolom subjek dan kata kunci? Haruskah diisi dengan bahasa nasional (Bahasa Indonesia untuk perpustakaan di Indonesia) atau dengan bahasa internasional (Bahasa Inggris)? Lebih jauh lagi, bagaimana kita memberi nama pada kolom-kolom isian, dengan Bahasa Indonesia (judul, pengarang, penerbit, dsb.) atau bahasa Inggris (</span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>title, author, publisher etc</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">.)? Bagaimana dengan koleksi yang berpengantar bahasa-bahasa lain seperti Arab, China atau Korea ? </span></span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="id-ID">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>Metadata </b></span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Metada merupakan istilah baru dan bukan merupakan konsep baru di dunia pengelola informasi. Perpustakaan sudah lama menciptakan metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi . </span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Definisi metadata sangat beragam ada yang mengatakan “data tentang data” atau “informasi tentang informasi”, pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur dari sebuah data. Dicontohkan metadata dari katalog buku terdiri dari : judul, pengarang, penerbit, subyek dan sebagainya. Metada yang biasa digunakan di perpustakaan adalah </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Marc</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> dan </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Dublin Core</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="id-ID"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><b>INDOMARC</b></span></p> <p style="text-indent: 0.38in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"> </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>Machine Readable Cataloging</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"> (</span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>MARC</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">) merupakan salah satu hasil dan juga sekaligus salah satu syarat penulisan katalog koleksi bahan pustaka perpustakaan. Standar metadata katalog perpustakaan ini dikembangkan pertama kali oleh </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>Library of Congress</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">, format </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>LC MARC</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"> ternyata sangat besar manfaatnya bagi penyebaran data katalogisasi bahan pustaka ke berbagai perpustakaan di Amerika Serikat. Keberhasilan ini membuat negara lain turut mengembangkan format MARC sejenis bagi kepentingan nasionalnya masing-masing.</span></span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"> </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">Format </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>INDOMARC</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"> merupakan implementasi dari </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><i>International Standard Organization (ISO)</i></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"> Format ISO 2719 untuk Indonesia, sebuah format untuk tukar-menukar informasi bibliografi melalui format digital atau media yang terbacakan mesin (machine-readable) lainnya. Informasi bibliografi biasanya mencakup pengarang, judul, subyek, catatan, data penerbitan dan deskripsi fisik. </span></span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">Indomarc menguraikan format cantuman bibliografi </span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">yang sangat lengkap terdiri dari 700 elemen dan dapat mendeskripsikan dengan baik kebanyakan objek fisik sumber pengetahuan, s</span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID">eperti jenis monograf (BK), manuskrip (AM), dan terbitan berseri (SE) termasuk; Buku Pamflet, Lembar tercetak, Atlas, Skripsi, tesis dan disertasi (baik diterbitkan ataupun tidak), dan Jurnal Buku Langka. </span></span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY" lang="id-ID">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><b>Dublin Core</b></span></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><span lang="id-ID"><b> </b></span></span> </p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Dublin Core merupakan salah satu skema metadata yang digunakan untuk </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>web resource description and discovery</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">. Gagasan membuat standar baru agaknya dipengaruhi oleh rasa kurang puas dengan standar MARC yang dianggap terlalu banyak unsurnya dan beberapa istilah yang hanya dimengerti oleh pustakawan serta kurang bisa digunakan untuk sumber informasi dalam </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>web</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">. Elemen Dublin Core dan MARC intinya bisa saling dikonversi. </span> </p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut:</span></p> <p style="margin-left: 0.63in; text-indent: -0.13in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">a. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana</span></p> <p style="margin-left: 0.63in; text-indent: -0.13in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">b. Semantik atau arti kata yang mudah dikenali secara umum. </span> </p> <p style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">c. </span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Expandable</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.</span></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY">
<br /></p> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">Dublin Core terdiri dari 15 unsur yaitu :</span></p> <ol><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Title : j</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">udul dari sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Creator </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: pencipta sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Subject</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> : pokok bahasan sumber informasi, biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Description </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: keterangan suatu isi dari sumber informasi, misalnya berupa abstrak, daftar isi atau uraian</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Publisher</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> : orang atau badan yang mempublikasikan sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Contributor </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Date </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: tanggal penciptaan sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Type </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: jenis sumber informasi, nover, laporan, peta dan sebagainya</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Format </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran, durasi, sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Identifier </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: nomor atau serangkaian angka dan huruf yang mengidentifikasian sumber informasi. Contoh URL, alamat situs</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Source</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> : rujukan ke sumber asal suatu sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Language</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> : bahasa yang intelektual yang digunakan sumber informasi</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Relation</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> : hubungan antara satu sumber informasi dengan sumber informasi lainnya.</span></p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Coverage</i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;"> : cakupan isi ditinjau dari segi geografis atau periode waktu </span> </p> </li><li><p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;"><i>Rights </i></span><span style="font-family:Arial,sans-serif;">: pemilik hak cipta sumber informasi</span></p> </li></ol> <p style="margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> </p> <h3 class="western" style="margin-left: 0in; line-height: 150%;"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">6. Manual</span></h3> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Manual atau biasa disebut prosedur adalah penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak. Prosedur merupakan aturan-aturan yang harus diikuti bilamana menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Banyak peripheral perangkat keras maupun sistem tidak berjalan dengan optimal karena dokumentasi yang tidak memadai atau pengguna tidak mengerti manual yang disediakan. Manual harus dibaca dan dimengerti walau serumit apapun. Manual adalah kunci bagi kelancaran sistem.</span></p> <p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"> <span style="font-family:Arial,sans-serif;">Manual / prosedur dapat juga mencakup kebijakan-kebijakan khususnya dalam lingkungan jaringan dimana pemasukan dan pengeluaran data membutuhkan format komunikasi bersama. Pertemuan-pertemuan mungkin perlu sering diadakan diantara anggota-anggota jaringan untuk menentukan standar-standar dan prosedur-prosedur.</span></p><p style="text-indent: 0.5in; margin-bottom: 0in; line-height: 150%;" align="JUSTIFY"><span style="font-family:Arial,sans-serif;">
<br /></span></p> <p></p> <meta equiv="CONTENT-TYPE" content="text/html; charset=utf-8"><title></title><meta name="GENERATOR" content="OpenOffice.org 3.1 (Win32)"><style type="text/css"> <!-- @page { margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } --></style>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-42500183985738137892010-05-05T09:59:00.000-07:002010-05-05T10:06:14.360-07:00JARINGAN<span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada <i>printer</i> yang sama dan bersama-sama menggunakan <i>hardware</i>/<i>software</i> yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut <i>node</i>. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.</span> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Daftar Isi:</span></p> <ul><li> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><a href="http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html#sejarah">Sejarah Jaringan Komputer</a></span></p> </li><li> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><a href="http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html#jaringan">Jenis Jaringan Komputer</a></span></p> </li><li> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><a href="http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html#model">Model Referensi OSI dan Standarisasi</a></span></p> </li><li> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><a href="http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html#topologi">Topologi Jaringan Komputer</a></span></p> </li><li> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><a href="http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html#ethernet">Ethernet</a></span></p> </li></ul> <p style="margin-top: 6px; margin-bottom: 0pt;"><b><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> <a name="sejarah"></a>SEJARAH JARINGAN KOMPUTER</span></b></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (<i>Batch Processing</i>), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian. </span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (<i>Time Sharing System</i>), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (<i>network</i>) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.<br /></span></p><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (<i>Distributed Processing</i>). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.<br /></span><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (<i>Peer to Peer System</i>) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.</span><br /><b><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">JENIS JARINGAN KOMPUTER</span></b> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"><span style="font-family:Arial;"> <span style="font-size:85%;">Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu; </span><br /><span style="font-size:85%;">1. Local Area Network (LAN)<br />Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan <i>workstation</i> dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.<br /><br />2. Metropolitan Area Network (MAN)<br />Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.<br /><br />3. Wide Area Network (WAN)<br />Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.<br /><br />4. Internet<br />Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut <i>gateway</i> guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.<br /><br />5. Jaringan Tanpa Kabel<br />Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.<br /></span></span></p><b><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">MODEL REFERNSI OSI DAN STANDARISASI</span></b> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> </span> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (<i>International Standardization Organization</i>) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (<i>Open System Interconnection</i>). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. </span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 1.</span> </p> <p style="margin-top: 6px; margin-bottom: 6px;" align="left"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tabel 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet</span></p> <table style="border-collapse: collapse; border-left-width: 0pt;color:#111111;" width="100%" border="1" border cellpadding="0" cellspacing="0" height="640"> <tbody><tr> <td style="border-top: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" colspan="3" width="14%" align="center" height="16"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">MODEL OSI</span></td> <td style="border-top: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="2" width="8%" align="center" height="33"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">TCP/IP</span></td> <td style="border-top: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" colspan="2" width="34%" align="center" height="16"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">PROTOKOL TCP/IP</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="5%" align="center" height="16"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">NO.</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" colspan="2" width="10%" align="center" height="16"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">LAPISAN</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="16%" align="center" height="16"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">NAMA PROTOKOL</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="13%" align="center" height="16"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">KEGUNAAN</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="8" width="5%" align="center" height="199"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">7</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="8" colspan="2" width="10%" align="center" height="199"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Aplikasi</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="15" width="8%" align="center" height="350"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Aplikasi</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="center" height="32"> <p align="left"><span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"> <span style="font-size:85%;">DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)</span></span></p></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="center" height="32"> <p align="left"><span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"> <span style="font-size:85%;">Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas</span></span></p></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">DNS (Domain Name Server)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Data base nama domain mesin dan nomer IP</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">FTP (File Transfer Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk transfer file</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">HTTP (HyperText Transfer Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk transfer file HTML dan Web</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">NNTP (Networ News Transfer Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">POP (Post Office Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <p style="line-height: 11.25pt; text-align: left;" align="left"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk mengambil mail dari server</span></span></p></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <p style="text-align: left;" align="left"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">SMB (Server Message Block)</span></span></p></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="4" width="5%" align="center" height="83"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">6</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="4" colspan="2" width="10%" align="center" height="83"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Presentasi</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk pertukaran mail</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">SNMP (Simple Network Management Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk manejemen jaringan</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Telnet</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk akses dari jarak jauh</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">TFTP (Trivial FTP)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk transfer file</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="3" width="5%" align="center" height="66"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">5</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="3" colspan="2" width="10%" align="center" height="66"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Sessi</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">NETBIOS (Network Basic Input Output System)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">BIOS jaringan standar</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">RPC (Remote Procedure Call)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Prosedur pemanggilan jarak jauh</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">SOCKET</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Input Output untuk network jenis BSD-UNIX</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="2" width="5%" align="center" height="65"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">4</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="2" colspan="2" width="10%" align="center" height="65"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Transport</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="2" width="8%" align="center" height="65"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Transport</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">TCP (Transmission Control Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">UDP (User Datagram Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="4" width="5%" align="center" height="99"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">3</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="4" colspan="2" width="10%" align="center" height="99"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Network</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="4" width="8%" align="center" height="99"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Internet</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">IP (Internet Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk menetapkan routing</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">RIP (Routing Information Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk memilih routing</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">ARP (Address Resolution Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">RARP (Reverse ARP)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="3" width="5%" align="center" height="68"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">2</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="3" width="5%" align="center" height="68"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Datalink</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="2" width="5%" align="center" height="49"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">LLC</span></td> <td style="border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" rowspan="4" width="8%" align="center" height="88"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Network Interface</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">PPP (Point to Point Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="16"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol untuk point ke point</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="35%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">SLIP (Serial Line Internet Protocol)</span></span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="41%" align="left" height="32"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Protokol dengan menggunakan sambungan serial</span></span></td> </tr> <tr> <td style="border-bottom: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px;" width="5%" align="center" height="18"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">MAC</span></td> <td style="border-right-style: none; border-right-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom: medium none rgb(17, 17, 17);" colspan="2" rowspan="2" width="32%" align="center" height="36"> <p align="right"> <span style="font-family: Arial;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">Ethernet, FDDI, ISDN, ATM</span></span></p></td> </tr> <tr> <td style="border-bottom: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px;" width="5%" align="center" height="19"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">1</span></td> <td style="border-bottom: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px;" colspan="2" width="10%" align="center" height="19"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Fisik</span></td> </tr> </tbody></table> <p align="justify"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (<i>International Telecommunication Union</i>), ANSI (<i>American National Standard Institute</i>), NCITS (<i>National Committee for Information Technology Standardization</i>), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (<i>Institute of Electrical and Electronics Engineers</i>) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2. </span></p> <p style="margin-top: 6px; margin-bottom: 6px;" align="left"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Tabel 2. Badan pekerja di IEEE </span></p> <table style="border-collapse: collapse;color:#111111;" width="92%" border="1" border cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr> <td style="border-top: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="13%"> <p align="center"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">WORKING GROUP</span></p></td> <td style="border-top: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="81%"> <p align="center"><span style="font-family:Arial;font-size:85%;">BENTUK KEGIATAN</span></p></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.1</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk</span><p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)</span></p></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.2</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi lapisan LLC</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.3</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.4</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.5</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.6</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed </span> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Queue Dual Bus.)</span></p></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.7</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.8</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.9</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.10</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.11</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3</span></td> </tr> <tr> <td style="border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.12</span></td> <td style="border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px; border-bottom-color: rgb(17, 17, 17); border-bottom-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN</span></td> </tr> <tr> <td style="border-bottom: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px;" width="11%" align="center"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">IEEE802.14</span></td> <td style="border-bottom: 1px solid rgb(17, 17, 17); border-left-style: none; border-left-width: medium; border-top-color: rgb(17, 17, 17); border-top-width: 1px;" width="79%"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Standarisasi masalah protocol CATV</span></td> </tr> </tbody></table> <center> <p style="margin-top: 12px; margin-bottom: 0pt;" align="right"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><a href="http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html#atas">kembali ke atas</a></span></p> </center> <p style="margin-top: 6px; margin-bottom: 0pt;"> </p> <p style="margin-top: 6px; margin-bottom: 0pt;"><b><span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> <a name="topologi"></a>TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER</span></b></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.</span></p> <ol style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><li> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Topologi BUS </span><br /></p><blockquote> <p style="margin-top: 6px; margin-bottom: 6px;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><u>Keuntungan:</u> <u>Kerugian:</u></span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Hemat kabel - Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Layout kabel sederhana - Kepadatan lalu lintas</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Mudah dikembangkan - Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> - Diperlukan repeater untuk jarak jauh</span></p> </blockquote> </li><li value="2"> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> Topologi TokenRING</p> </li></ol><br /><blockquote> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 6px;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap<br />informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><u>Keuntungan:</u> <u>Kerugian:</u></span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Hemat kabel - Peka kesalahan</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"> - Pengembangan jaringan lebih kaku<br /></span></p><ol style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><li value="3"><blockquote> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 6px;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><u>Keuntungan:</u></span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Paling fleksibel </span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kontrol terpusat</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kemudahaan pengelolaan jaringan</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><u>Kerugian:</u></span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Boros kabel </span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Perlu penanganan khusus</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis</span></p> </blockquote> </li><li value="4"> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> Topologi Peer-to-peer Network</p> </li></ol> <blockquote> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.<br />Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan </span></p><blockquote> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 6px;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><u>Keuntungan:</u></span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Paling fleksibel </span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kontrol terpusat</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kemudahaan pengelolaan jaringan</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;"><u>Kerugian:</u></span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Boros kabel </span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Perlu penanganan khusus</span></p> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis</span></p> </blockquote> <ol style="font-family: Arial; font-size: 10pt;"><li value="4"> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> Topologi Peer-to-peer Network</p> </li></ol> <blockquote> <p style="margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt;" align="justify"> <span style="font-family:Arial;font-size:85%;">Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.<br />Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.</span></p> </blockquote></blockquote> </blockquote>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-45312829025414147322010-03-16T02:59:00.000-07:002010-03-16T03:10:12.101-07:00Local Area Network (LAN)<br /><br />Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran informasi data dalam sebuah LAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan infrastruktur LAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :<br /><br />* Repeater<br />* Bridge<br />* Hub<br />* Switche<br />* Router<br /><br />Repeater/Penguat<br /><br />Repeater, bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh.<br /><br />Hub<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59X82Ym3kI/AAAAAAAAAEg/EIAzt5HzU20/s1600-h/hub1.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 128px; height: 50px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59X82Ym3kI/AAAAAAAAAEg/EIAzt5HzU20/s400/hub1.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449170777044082242" border="0" /></a>Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.<br /><br />Bridge<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59YMiWEYHI/AAAAAAAAAEo/iFEh41lmkzY/s1600-h/bridge+1.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 128px; height: 76px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59YMiWEYHI/AAAAAAAAAEo/iFEh41lmkzY/s400/bridge+1.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449171046542631026" border="0" /></a>Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu menentukan tujuan.<br /><br />Switch<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59Yezd2i9I/AAAAAAAAAEw/mRzMHqXnunk/s1600-h/ethernetswitch+1.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 96px; height: 84px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59Yezd2i9I/AAAAAAAAAEw/mRzMHqXnunk/s400/ethernetswitch+1.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449171360376327122" border="0" /></a>Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik.<br /><br />Router<br /><br />Router adalah peningkatan kemampuan dari <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59Y13HIFmI/AAAAAAAAAE4/Pq24ksmWoDs/s1600-h/router+1.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 128px; height: 89px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/S59Y13HIFmI/AAAAAAAAAE4/Pq24ksmWoDs/s400/router+1.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449171756491740770" border="0" /></a>bridge. Router mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-69645400839667263532009-11-04T05:27:00.000-08:002009-11-04T05:57:09.320-08:00Sistem Tata Surya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvGIIiZduyI/AAAAAAAAADI/_OkBqhtWwe4/s1600-h/Foto0462.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvGIIiZduyI/AAAAAAAAADI/_OkBqhtWwe4/s400/Foto0462.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5400247108447877922" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvGHpfIwiwI/AAAAAAAAADA/NjaB8Ky2z0k/s1600-h/Foto0461.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvGHpfIwiwI/AAAAAAAAADA/NjaB8Ky2z0k/s400/Foto0461.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5400246574996556546" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvGGl3m9peI/AAAAAAAAAC4/ByMcU4CKU3U/s1600-h/Foto0460.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvGGl3m9peI/AAAAAAAAAC4/ByMcU4CKU3U/s400/Foto0460.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5400245413334590946" /></a><br />Bulan <br />Orang zaman dulu mengibaratkan putri yang cantik bagaiakan Bulan purnama. Namun, setelah ada orang yang berhasil mendarat di Bulan dan mengetahui keadaan Bulan sebenarnya, ibarat tersebut tidak dipakai lagi. Keadaan Bulan ternyata berkawah-kawah dan berbukit-bukit sehingga permukaannya tidak rata atau kasar.<br />Bulan berbentuk bulat dan terdapat banyak kawah di permukaannya. Bulan tidak memiliki atmosfer sehingga meteor tidak terbakar pada waktu memasuki medan gravitasi Bulan. Bagian permukaan Bulan yang tampak hitam dari Bumi disebut maria. Maria adalah dataran yang dahulu disangka laut (maria berarti laut). Bulan adalah benda langit yang paling dekat dengan Bumi dan merupakan satelit Bumi. Jarak Bulan ke Bumi lebih kurang 484.403 km. Bulan bergerak mengelilingi Bumi atau disebut dengan revolusi Bulan. Kala revolusi Bulan 29,5 hari. Selain berevolusi, Bulan juga melakukan rotasi. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya yaitu 29,5 hari yang mengakibatkan bagian Bulan yang menganggap Bumi selau tetap. Bulan tidak memeliki cahaya sendiri, tetapi dari Matahari yang selanjutnya dipantulkan ke Bumi. Selama melakukan gerakannya, sudut yang dibentuk antara arah Matahari-Bulan dan Bulan- Bumi selalu berubah. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk Bulan atau fase Bulan jika dilihat dari Bumi. Jika bulan barada di antara Matahari-Bulan dan Bulan- Bumi selalu berubah. Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk Bulan atau fase Bulan jika dilihat dari Bumi. Jika Bulan berada di antara Matahari-Bumi, bagian bulan yang menghadap Bumi tidak kelihatan karena tidak menerima cahaya Matahari. Kedudukan tersebut disebut Bulan muda atau Bulan baru. Jika Bumi terletak antara Bulan-Matahari, Bulan terlihat paling besar disebut Bulan purnama atau Bulan penuh. Kedudukan antara Bulan muda atau mati merupakan permulaan Bulan baru. Jadi dalam revolusinya secara garis besar Bulan mengalami empat fase yaitu Bulan muda/mati, setengah cakram, Bulan purnama/penuh, dan setengah cakram sebelahnya. Waktu yang diperlukan Bulan dari Bulan baru ke Bulan mati sete;ah melakukan satu kali putaran mengelilingi Bumi adalah 29,5 hari. Kala revolusi Bulan ini disebut satu Bulan sinodis. Waktu peredaran sinodis (29,5 hari)digunakan dalam perhitungan tahun Komariah atau tahun Bulan. <br />Bulan dan Bumi merupakan benda gelap. Jika benda-benda itu terkena sinar Matahari, akan terbentuk bayangan-bayangan. Ada dua bentuk bayangan-bayangan yang dibentuk Bulan dan Bumi, yaitu bayangan-bayangan inti (umbra) dan bayangan-bayangan kabur (penumbra). Bayangan-bayangan ini adalah daerah gelap yang dilalui bayangan inti, sedangkan bayangan- bayangan kabur adalah daerah agak terang yang dilalui bayangan. Rotasi dan revolusi Bumi dan Bulan pada saat-saat tertentu dapat menimbulkan gerhana Bulan atu gerhana matahari. Gerhana Bulan terjadi jika Bulan berada didalam bayangan-bayangan Bumi. Hal tersebut terjadi jika Matahari, Bumi, dan Bulan terletak pada satu garis. Jadi, gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di antara Matahari dan Bulan. Gerhana Bulan terjadi pada saat Bulan Purnama. Seluruh gerhana Bulan dapat berlangsung selama 6 jam. Lama Bulan berada pada bayangan inti adalah 1 jam 40 menit. Gerhana matahari terjadi apabila Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, dan ketiganya terletak pada satu bidang. Gerhana ini terjadi pada saat Bulan baru (Bulan muda). Saat terjadi gerhana Matahari bayangan Bulan jatuh dipermukaan Bumi. DEngan memperhatikan tempat-tempat di Bumi, gerhana matahari ada 3 macam yaitu: gerhana Matahari total, gerhana Matahari cincin, dan gerhana matahari sebagian. Gerhana Matahari sebagian terjadi di tempat- tempat yang berada di antara bayangan inti (umbra) dan bayangan kabur (penumbra). Di derah tersebut sebagian Matahari terlihat dan sebagian lagi tampak gelap. Selain gerhana, gerakan-gerakan Bumi dan Bulan juga dapat mengakibatkan pasang dan surutnya air laut. Pasang surut air laut terjadi karena pengaruh gaya gravitasi matahari dan Bulan. Pada tengah hari, pasang terjadi karena pengaruh gaya gravitasi Matahari. <br />Pada malam hari, pasang terjadi karena pengaruh gaya gravitasi Bulan. Pasang terbesar terjadi saat Bulan purnama dan Bulan baru dan disebut pasang purnama. Pasang menjadi maksimum jika terjadi gerhana Matahari, sebab air laut dipengaruhi oleh gaya tarik Bulan dan matahari. Pasang perbani yaitu air laut turun ke permukaan terendah dari permukaan semula. Pasang ini terjadi saat Bulan perempat pertama (kuatir pertama) dan perempat ketiga (kuartir ketiga). Waktu terbit Bulan selalu terlambat 50 menit setiap hari.Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-31479736633458860252009-11-01T08:10:00.000-08:002009-11-02T21:14:57.756-08:00Harganya Minyak Tanah Selangit & Kompor Gas Bantuan Dijual<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su-8PpZB6dI/AAAAAAAAACY/c_i0a_DDcRw/s1600-h/Foto0454.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;width: 300px; height: 400px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su-8PpZB6dI/AAAAAAAAACY/c_i0a_DDcRw/s400/Foto0454.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5399741455235410386" /></a><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su-7sGwly1I/AAAAAAAAACQ/UXvmcyuYJxs/s1600-h/Foto0455.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 400px; height: 300px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su-7sGwly1I/AAAAAAAAACQ/UXvmcyuYJxs/s400/Foto0455.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5399740844643568466" /></a><br /><br /><br />Harga minyak tanah (mitan) paska penggunaannya dikonversikan ke gas di Kab Kuningan melonjak cukup tinggi. Semula harganya antara Rp4.500-5.000 perliter sekarang menjadi Rp8.000-8.500. Selain harganya mahal, ketersediaan dipengecer langka. Sehingga membuat sebagian masyarakat yang masih menggunakan mitan kesulitan memerolehnya.<br /><br />Berdasarkan pantauan di lapangan. Dibeberapa wilayah, seperti Kec Ciawigebang, Lebakwangi, Cidahu, Cipicung Garawangi dan Kec Kuningan mitan sulit didapatkan. Begitu pun pengecer mulai mengalihkan penjualannya dari mitan ke gas 3 kilogram (kg). Dikarenakan masyarakat di wilayah itu sebagian besar sudah beralih ke gas.<br /><br />Namun masih ada masyarakat yang enggan menggunakan gas dengan alasan takut meledak. Mereka pun, tetap menggunakan mitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sedangkan kompor dan tabung gas bantuan dari pemerintah, dijual seharga Rp100.000. Alasannya rata-rata, selain merasa takut juga terdesak ekonomi. Hal itu menimbulkan persoalan baru.<br /><br />Aan (28) warga Desa Pamulihan Kec Cipicung menyebutkan. Ia menjual kompor dan tabung gas bantuan pemerintah seharga Rp100.000 karena terdesak kebutuhan. Sementara untuk memenuhi kebutuhannya masih mengandalkan mitan. Namun karena harganya melonjak, dirinya kembali mengalihkan ke kayu bakar. Kesulitan baru timbul lagi, sebab musim penghujan memeroleh kayu bakar juga sulit.<br /><br />Begitu pun dengan Ratini (32) warga Kel Cirendang Kec Kuningan, menjual kompor dan tabung gasnya seharga Rp100.000. “Tidak hanya saya saja yang menjual kompor gas bantuan dari pemerintah. Tetangga pun menjualnya, karena takut meledak seperti pemberitaan di televisi juga persoalan ekonomi. Daripada menanggung resiko lebih baik membeli mitan,” ungkapnya.<br /><br />Abas Sudarmoko, direktur utama PT Prama Bina Wisesa yang mengelola pengisian gas elpiji yang terdapat di Desa Caracas Kec Cilimus. Ia meluruskan opini yang keliru atas kejadian meledaknya kompor gas. Sebetulnya, tidak ada kompos atau tabung gas yang meledak. Namun karena ada pemahaman yang keliru tentang penanganan apabila ada kebocoran.<br /><br />“Kesalahan kecil yang dilakukan pengguna kompor gas pembagian pemerintah ialah konsumen lupa menutup katup slang dan kompor. Ada yang hanya menutup katup kompornya saja, ada juga yang gasnya saja. Seharusnya yang ditutup harus dua-duanya. Selain itu, tidak memberikan angin-angin atau lubang angin disekitar penyimpanan gas,” ucapnya.<br /><br />Abas pun memberikan conto. Di dapur biasanya lubang anginnya ada di atas karena masyarakat menggunakan mitan. Kalau menggunakan gas, maka lubang anginnya harus dipindahkan ke bawah. Sebab gas yang bocor tidak naik tapi ke bawah karena gas itu berat. “Perobahan perilaku ini meski sederhana namun harus mendapat perhatian serius,” terangnya.<br /><br />Ketika disinggung mengenai berapa kebutuhan gas di Kab Kuningan paska dikonversikan? Jawabnya, kebutuhan terhadap gas elpiji diperkirakan mencapai 95 ton atau 35 ribu tabung setiap hari. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, idealnya ada tiga stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE). Sementara yang sudah diresmikan Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda baru SPBE yang terdapat di Desa Caracas Kec Cilimus.<br /><br />“SPBE ini (di Caracas-red) hanya memiliki kemampuan maksimal hanya 50 ton per hari atau setara dengan 16 ribu tabung elpiji ukuran 3 kg. Hal itu dapat terpenuhi dengan bekerja selama 8 jam tanpa lembur. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) sesuai keputusan dari Pertamina yakni Rp4.250/kg,” terangnya.***Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-30419478948775257962009-11-01T07:58:00.000-08:002009-11-06T23:43:51.956-08:00Perkembangan Kompor<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvUlCLMBBvI/AAAAAAAAADo/A5g4MH_B4XI/s1600-h/kompor.jpeg1.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 107px; height: 143px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvUlCLMBBvI/AAAAAAAAADo/A5g4MH_B4XI/s400/kompor.jpeg1.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5401264047393933042" border="0" /></a><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">"Kompor Air" Hemat Energi</span><br /><div style="text-align: justify;">Dengan kompor ini, pengguna cukup memakai kombinasi antara satu sendok teh minyak tanah plus satu liter air sebagai bahan bakar maka kompor tersebut bisa menyala selama satu jam. Nah tentu saja sangat jauh lebih hemat bila bandingkan dengan performance kompor biasa yang bisa menghabiskan satu liter minyak tanah untuk waktu yang sama. Hebatnya lagi,kompor ini memiliki semburan api yang lebih kenceng.<br />Kompor air tersebut mampu menyala dengan api yang sangat kuat, tidak menimbulkan asap,jelaga, bau. dan tingkat suhu yang juga tinggi (warna api agak biru dan bahkan<br />lebih panas dibanding kompor gas.). Namun sesuai dengan namanya, tentu saja<br />kelebihan kompor tersebut, terletak pada iritnya bahan bakar yang diperlukan.<br />Untuk satu jam kompor menyala, hanya membutuhkan satu sendok teh minyak tanah! Untuk<br />memasak air menggunakan panci besar hanya membutuhkan 5-10 menit. Untuk masalah<br />keamanannya, dijamin kompor air juga minim risiko meledak.<br /></div>Rahasianya hemat dari kompor ini adalah, pada perangkat listrik yang dipasang padanya yang berfungsi sebagai alat konversi energi air dan minyak tanah, sekaligus sebagai pengatur panas pada api kompor.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvUkpgWh-hI/AAAAAAAAADg/jz706w4DNk0/s1600-h/Kompor+2.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 117px; height: 89px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SvUkpgWh-hI/AAAAAAAAADg/jz706w4DNk0/s400/Kompor+2.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5401263623578450450" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;">Daya listrik yang dipakai pun tidak besar, hanya 10 watt saja. Dengan kombinasi<br /><div style="text-align: justify;">listrik, minyak dan air ini, Kompor mampu menyala selama 24 jam penuh hanya dengan satu liter BBM saja yang<br /></div>ditambah sepuluh liter air.<br />Pilihan bahan bakarnya pun tidak terbatas pada minyak tanah semata. Melainkan bisa juga diganti dengan spiritus, alkohol, atau<br />bahan-bakar lainnya.<br />Meskipun sangat potensial bagi masyarakat, ternyata penemuan ini tidak mendapat sambutan antusias dari pemerintah.</div>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-3699471464408770312009-11-01T07:56:00.000-08:002009-11-06T23:26:07.603-08:00Sejarah Menabung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su--ivbjsrI/AAAAAAAAACg/Qvkf7L53tbw/s1600-h/Foto0391.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 299px; height: 193px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su--ivbjsrI/AAAAAAAAACg/Qvkf7L53tbw/s400/Foto0391.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5399743982297395890" border="0" /></a>Do you need some money? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tepat ditanyakan pada seseorang yang mempunyai banyak kebutuhan sedangkan tidak cukup mempunyai banyak uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Then, what would you react ??? Apakah Anda sudah menabung? Dan pertanyaan ini adalah hal yang luar biasa dilontarkan seseorang untuk meyakinkan bahwa menabung merupakan hal yang sangat penting. Khususnya penting untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Dewasa ini masih banyak masyarakat yang kurang sadar bahwa menabung itu penting, terlebih pada sebagian para pelajar. Kesadaran akan menabung masih belum ada pada diri mereka, karena mereka berfikir bahwa masa muda adalah masa-masa yang indah. Dimana masa itu mereka sudah tidak menjadi diri sendiri, namun menjadi orang lain. Dengan bergaya, cara berpakaian selalu mengikuti mode, selalu mengikuti <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su_BgetFX2I/AAAAAAAAACw/yRqHl3mKBUY/s1600-h/bank+bri.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 297px; height: 339px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Su_BgetFX2I/AAAAAAAAACw/yRqHl3mKBUY/s400/bank+bri.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5399747241982648162" border="0" /></a>gaya artis yang menjadi kebanggaannya, cara memakai kerudung dengan mengeluarkan poni rambut depan, selalu memakai kutek dengan gonta-ganti warna, dan lain sebagainya.<br /><br />Sebetulnya masih banyak hal yang perlu diperhatikan dan banyak manfaatnya. Setidaknya mulai dari hal-hal yang kecil, sedikit tetapi bermanfaat, sebagai misal menabung. What is menabung??? Menabung adalah suatu kegiatan menyisihkan uang untuk selanjutnya disimpan ditempat yang kita anggap aman dan dapat diambil suatu saat atau kapan saja apabila ada kebutuhan yang urgent. Menabung dapat dilakukan sejak dini, bisa kapan saja dan dimana saja, bisa disimpan di rumah (dengan memanfaatkan tempat yang kiranya lebih aman untuk menyimpan uang, misal dengan membuat lubang pada bambu, membeli celengan dengan bentuk berbagai macam, atau bisa disimpan di dalam laci brankas, dan lain sebagainya) ataupun dapat juga disimpan di bank.<br /><br />Bank sebagai lembaga intermediasi dan pelaksana baik sistem penyimpanan maupun pembayaran memiliki peranan penting dalam perekonomian masyarakat. Agar pelaksanaan fungsi intermediasi dan sistem pembayaran tersebut dapat berjalan dengan efektif, maka kegiatan usaha yang dilakukan bank serta produk dan jasa yang ditawarkannya perlu diketahui dengan baik oleh masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan jasa bank tersebut, sehingga interaksi antara bank dengan masyarakat dapat berjalan dengan semestinya dimana hak dan kewajiban masing-masing pihak dapat terpenuhi.<br /><br />Masyarakat sekarang baik yang tinggal atau hidup di daerah perkotaan maupun di pedesaan sudah tidak asing lagi jika mendengar kata bank. Terlebih lagi semenjak Indonesia dilanda krisis beberapa waktu yang lalu yang diikuti dengan dibubarkannya puluhan bank. Hanya saja perlu diingat bahwa pengenalan bank dari sebagian masyarakat ini baru sebatas dalam artian sempit. Masyarakat mengenal bank masih sebatas yang ada kaitannya dengan tabungan atau kredit, selebihnya banyak tidak tahu, padahal begitu banyak layanan bank yang dapat dinikmati oleh masyarakat saat ini.<br /><br />Dalam praktiknya perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan seperti yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Jika kita melihat jenis perbankan sebelum keluar Undang-Undang Perbankan nomor 10 Tahun 1998 dengan sebelumnya yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Namun kegiatan utama atau pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda dari yang satu dengan yang lain. Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari beberapa segi yaitu baik dari segi fungsi bank, segi kepemilikan bank, segi status bank, maupun dari segi bagaimana caranya menentukan harga jual dan harga beli atau dengan kata lain bagaimana caranya mencari keuntungan.<br /><br />Jenis bank apabila dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga, baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:<br /><br />1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat)<br /><br />Mayoritas Bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia di mana asal mula di Indonesia dibawa oleh colonial Belanda.<br />Dalam mencari keuntungan dan menetukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensioanl menggunakan dua metode, yaitu:<br /><br />a). Metode Penentuan Harga (Spread based)<br /><br />yaitu metode yang menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanannya seperti tabungan, giro maupun deposito. Demikian pada harga untuk produk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.<br /><br />b). Metode Pengenaan Biaya (Fee based)<br /><br />yaitu metode yang menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau prosentase tertentu.<br /><br />2. Bank yang berdasarkan prinsip Syari’ah (Islam)<br /><br />Di luar negeri terutama di negara-negara Timur Tengah seperti Mesir atau di Pakistan bank yang berdasarkan Prinsip Syari’ah sudah berkembang pesat sejak lama. Sekalipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beragama muslim atau menganut agama islam, namun kehadiran bank syari’ah masih relative baru yaitu pada awal tahun 1990. Akan tetapi diskusi tentang bank syari’ah sebagai basis ekonomi islam sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980. sedangkan prakarsa untuk mendirikan Bank Syari’ah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990.<br /><br />Lahirnya Bank Syari’ah pertama di Indonesia yang merupakan hasil kerja tim perbankan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan dibentuknya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang akta pendiriannya ditandatangani tanggal 1 November 1991. Saat ini BMI sudah memiliki puluhan cabang yang tersebar dibeberapa kota besar. Disamping BMI, saat ini juga telah lahir Bank Syari’ah milik pemerintah seperti Bank Syari’ah Mandiri (BSM). Kemudian berdiri Bank Syari’ah sebagai cabang dari bank konvensial yang sudah ada, diantaranya Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Bank Niaga dan Bank BII serta Bank IFI. Sementara bank yang memperolah izin beroperasi dengan prinsip syari’ah secara penuh baru tiga yakni Bank Muamalat Indonesia, Bank Syari’ah Mandiri serta Bank Syari’ah Mega Indonesia (sebelumnya merupakan bank konvensioanl yang beroperasi dengan nama Bank Tugu).<br /><br />Bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syari’ah dalam penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip konvensional. Bank berdasarkan Prinsip Syari’ah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak masyarakat untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.<br /><br />Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syari’ah adalah sebagai berikut:<br /><br />a). Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)<br />b). Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah)<br />c). Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murrabahah)<br />d). Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah)<br />e). Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)<br /><br />Sedangkan ketentuan-ketentuan Prinsip Syari’ah juga sesuai dengan Syari’ah Islam. Sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank Prinsip Syari’ah mempunyai dasar hukum yaitu sesuai dengan Al-Qu’an dan Sunnah Rasul.<br /><br />Setelah kita mengetahui sedikit pengertian dari Bank Konvensional dan Bank Syari’ah tersebut, maka dapat diketahui bahwa antara Bank Konvensional dengan Bank Syari’ah cara menentukan harga jual dan harga beli uang berbeda. Jika Bank Konvensional cara menentukan harga jual dan harga beli uang dengan sistem bunga namun Bank Syar’ah menentukan harga jual dan harga beli dengan cara bagi hasil. Bank berdasarkan prinsip syari’ah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan Prinsip Syari’ah bunga adalah riba. Hal tersebut sesuai yang dijelaskan dalam Al-Qu’an<br /><br />“Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba” ( QS 2: 275)<br /><br />Menghindari cara menentukan harga jual dan harga beli dengan sistem bunga (riba) merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia Islam saat ini. Dalam urusan muamalat, hukum asal sesuatu adalah diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. Ini berarti ketika suatu kegiatan baru muncul di mana belum dikenal sebelumnya dalam hukum islam, maka kegiatan tersebut dianggap dapat diterima kecuali terdapat implikasi dari hukum islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul yang melarangnya secara eksplisit maupun implisit.<br /><br />Begitu pula islam menyikapi perbankan atau jihbiz. Pada dasarnya ketiga fungsi utama perbankan adalah boleh dilakukan, kecuali bila dalam melaksanakan fungsinya perbankan melakukan hal-hal yang dilarang syariah atau menyimpang dari ajaran islam dan tidak sesuai dengan dalil yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Nahhh…..Seperti yang sudah saya tulis diatas, bahwa praktek perbankan konvensional menggunakan sistem bunga memang tidak serta merta identik dengan riba, namun kebanyakan praktek bank konvensional dapat digolongkan sebagai transaksi ribawi.<br /><br />Selanjutnya What is Riba??? Dalam Kamus besar bahasa Indonesia Riba adalah bunga uang. Menurut pendapat Imam Sarakhzi, Riba adalah “tambahan yang diisyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya padanan (iwad) yang dibenarkan syariah atas penambahan tersebut.” (Imam Sarakhzi dalam al-Mabsut, juz. XII. Hal 109).<br /><br />Dalam Ilmu Fiqih Riba dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu sebagai berikut:<br /><br />1). Riba Fadl<br /><br />Yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang sejenis yang tidak memenuhi kriteria sama kualitas, kuantitas, serta waktu penyerahannya. Pertukaran semacam ini mengandung gharar.<br />Gharar yaitu ketidakjelasan bagi kedua pihak akan nilai masing-masing barang yang dipertukarkan. Ketidakjelasan ini dapat menimbulkan tindakan zalim terhadap salah satu pihak, kedua pihak, dan pihak-pihak lain.<br /><br />Contoh berikut ini akan memperjelas adanya gharar<br /><br />Ketika kaum Yahudi kalah dalam perang Khaibar, maka harta mereka diambil sebagai rampasan perang (ghanimah), termasuk diantaranya adalah perhiasan yang terbuat dari emas dan perak. Singkat cerita orang Yahudi berusaha membeli perhiasan itu, yang akan dibayar dengan uang yang terbuat dari emas (dinar) dan uang yang terbuat dari perak (dirham). Jadi yang akan terjadi bukanlah transaksi jual beli namun pertukaran barang sejenis. Emas ditukar dengan emas dan perak ditukar dengan perak. Perhiasan perak dengan berat yang setara dengan 40 dirham dijual oleh kaum muslimin kepada kaum Yahudi seharga dua atau tiga dirham (2-3 dirham), padahal nilai perhiasan perak seberat 40 dirham jauh lebih tinggi dari sekedar 2-3 dirham. Jadi muncul ketidak-jelasan (gharar) akan nilai perhiasan perak dan nilai uang perak (dirham).<br /><br />Mendengar hal tersebut Rasulullah SAW mencegahnya dan bersabda:<br /><br />“ Dari Abu Said al-Khudri ra. Rasul SAW bersabda: Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran, timbangan dan dari tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, perak dengan perak harus sama takaran, timbangan dan dari tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan dari tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran, timbangan dan dari tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, korma dengan korma harus sama takaran, timbangan dan dari tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, garam dengan garam harus sama takaran, timbangan dan dari tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba.” (HR. Muslim)<br /><br />Di luar keenam jenis barang ini dibolehkan asalkan dilakukan penyerahannya pada saat yang sama. Rasul SAW bersabda:<br /><br />“ Jangan kamu bertransaksi satu dinar dengan dua dinar, satu dirham dengan dua dirham, satu sha dengan dua sha karena aku khawatir akan terjadinya riba (al-rama). Seorang bertanya: wahai Rasul: bagaimana jika seseorang menjual seekor kuda dengan beberapa ekor kuda dan seekor unta dengan beberapa ekor unta? Jawab Nabi SAW ‘ Tidak mengapa, asal dilakukan dengan tangan ke tangan (langsung).’” (HR. Ahmad dan Thabrani)<br /><br />Dalam perbankan, Riba Fadl dapat ditemui dalam transaksi jual beli valuta asing yang tidak dilakukan dengan cara tunai (spot)<br /><br /><br /><br /><br />2). Riba Nasi ah<br /><br />Yaitu riba yang timbul akibat utang-piutang yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko dan hasil usaha muncul bersama biaya.<br /><br />Dalam perbankan konvensional, riba jenis ini dapat ditemui dalam pembayaran bunga kredit dan pembayaran deposito, tabungan, giro.<br /><br />3). Riba Jahiliyah<br /><br />Yaitu hutang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman, karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman pada waktu yang telah ditetapkan.<br /><br />Dalam perbankan konvensional, riba jahiliyah dapat ditemui dalam pengenaan bunga pada transaksi kartu kredit.<br /><br />Walau sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an serta Sunnah Rasul pun masih saja hal yang menyimpang tersebut di praktekan. Praktek bunga tersebut tidak sesuai dengan ajaran islam. Dengan mempertimbangkan pinjaman untuk tujuan konsumsi, pada saat dibutuhkan, pertimbangan moral akan meminta agar setiap orang harus saling membantu satu sama lain tanpa memungut bunga. Pemungutan bunga dengan mengambil manfaat dari orang yang secara ekonomis posisinya lebih lemah adalah bertentangan dengan semangat Islam tentang keadilan dan pemerataan. Bila pungutan bunga itu dikenakan pada pinjaman untuk tujuan produktif, setidaknya kita harus mempertimbangkan beberapa prinsip yang bertentangan dengan keadilan.Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-18226697551009665192009-10-29T07:11:00.000-07:002009-11-06T23:32:32.680-08:00Perdagangan dan teknologi GLOBAL<div style="text-align: justify;">Perdagangan produk industri berbasis teknologi, termasuk senjata dan produk teknologi tinggi, menjadi perhatian dan fokus berbagai kajian, perdebatan dan diskusi. Industri berbasis teknologi kerap dipakai sebagai tolok ukur dalam menentukan kemajuan dan kemampuan teknologi suatu negara, dan dijadikan sebagai national champion.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SumumAj328I/AAAAAAAAAB4/STNKinb9E-U/s1600-h/ps+3.jpeg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 204px; height: 122px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SumumAj328I/AAAAAAAAAB4/STNKinb9E-U/s400/ps+3.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5398037596388973506" border="0" /></a><br />Perkembangan dan kemajuan yang pesat dalam teknologi dan industri di beberapa negara industri baru telah menjadi saingan dan ancaman bagi negara industri maju. Hal ini disadari sepenuhnya oleh negara industri maju.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SumuR2sIThI/AAAAAAAAABw/Zbm33CVYnrY/s1600-h/ps+2.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 178px; height: 173px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SumuR2sIThI/AAAAAAAAABw/Zbm33CVYnrY/s400/ps+2.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5398037250141867538" border="0" /></a><br />Setelah perang dingin berakhir, telah terjadi kelebihan kapasitas industri persenjataan dan teknologi tinggi yang berada khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara eks Uni Soviet.<br /><br />Di sisi lain persaingan negara industri maju dan negara industri baru dalam perdagangan produk berbasis teknologi makin meningkat. Hampir semua negara melakukan berbagai jenis bantuan dan dukungan, termasuk subsidi, secara besar-besaran untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan teknologinya.<br /><br />Negara-negara industri baru selalu menghadapi rintangan untuk memasuki pasar global, terutama dalam pemasaran produk teknologi tinggi seperti elektronika dan pesawat terbang, juga industri lainnya seperti besi baja.<br /><br />Tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan komoditi yang sangat penting dan jadi andalan bagi negara berkembang dan negara industri baru. TPT adalah komoditi dengan pasar internasional yang kompetitif dan menyerap tenaga kerja berketrampilan terbatas. Tetapi negara maju masih terus berusaha menghambat perdagangan TPT ini.<br /><br />Dengan masuknya negara Eropa Timur kedalam Uni Eropa (UE), kedudukan negara berkembang di Asia, Afrika dan Amerika Selatan, makin sulit dalam bersaing secara fair didalam perdagangan TPT ini. Pembentukan kerjasama ekonomi regional seperti America, Mercusor, Apec dan Asia Timur, perlu dicermati dan dimanfaatkan dengan saksama.<br /><br />Akibat berakhirnya perang dingin, muncul masalah baru dalam industri strategis dan persenjataan di beberapa negara maju. Kapasitas produksi berlebihan dan pasar berkurang. Tekanan politik dalam negeri, antara lain ketenaga kerjaan, mengharuskan kapasitas produksi dipertahankan dengan program yang hampir mengada-ada, yang disebut pork barrel.<br /><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sumu69f1H3I/AAAAAAAAACA/l4cJMr_Sics/s1600-h/ps+1.jpeg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 255px; height: 196px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sumu69f1H3I/AAAAAAAAACA/l4cJMr_Sics/s400/ps+1.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5398037956343963506" border="0" /></a><br /></div>Demikian juga masalah yang dihadapi dalam memertahankan keunggulan dalam teknologi tinggi, menghadapi kemajuan teknologi dan daya saing negara industri baru. Khususnya dalam industri pesawat terbang, telekomunikasi, elektronioka, mobil dan kimia.<br /><br />Negara berkembang dan industri baru terus mengembangkan kemampuan dan daya saingnya dalam industri TPT, produk pertanian dan kehutanan dan telah menciptakan ancaman kepada negara industri maju.</div>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-8391034394202444782009-10-28T05:22:00.000-07:002009-11-08T19:31:17.578-08:00Kecanggihan Informasi
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug6Jir-ZdI/AAAAAAAAABo/NnTEavJi33Y/s1600-h/RADIO+2.jpeg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 170px; height: 140px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug6Jir-ZdI/AAAAAAAAABo/NnTEavJi33Y/s320/RADIO+2.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397628089008022994" border="0" /></a>
<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug52-bwFFI/AAAAAAAAABY/vYgeBKt71GY/s1600-h/RADIO3.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 168px; height: 118px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug52-bwFFI/AAAAAAAAABY/vYgeBKt71GY/s320/RADIO3.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397627770038654034" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug6BI0t-PI/AAAAAAAAABg/nmHWu1irBHI/s1600-h/RADIO.jpeg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 162px; height: 126px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug6BI0t-PI/AAAAAAAAABg/nmHWu1irBHI/s320/RADIO.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397627944626419954" border="0" /></a><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPOPINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C04%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal">Dalam kita bekerja pasti kita membutuhkan perangkat informasi yang sangat menjangkau antara lain:
<br />- Media Televisi
<br />- Media Radio
<br />- Media internet
<br />Media di atas dapat memberikan informasi yang sangat penting bagi kelangsunggan hidup kita jangan sia - siakan itu. Media yang sekarang berkembang di dunia adalah dunia internet yang sangat simple atau praktis. Media tersebut bisa kita akses dimanapun kita berada makanya itu kita tidak akan ketinggalan informasi.</p>
<br /><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPOPINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C02%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="PlaceName"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="PlaceType"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-GB">Dengan mengendarai mobil modern, kita bisa terbang ke bulan. Demikian pengandaiannya untuk bisa menggambarkan kecanggihan mobil masa depan. Apabila program komputer yang canggih dipadukan dengan kendaraan, maka hasilnya adalah sebuah mobil masa depan serba andal.</span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SveMq990DSI/AAAAAAAAADw/Ntl-JDIR1H0/s1600-h/mobile2.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 113px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SveMq990DSI/AAAAAAAAADw/Ntl-JDIR1H0/s400/mobile2.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5401940947870420258" border="0" /></a>
<br /><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-GB">Namun penggambaran yang menyatakan kita bisa ke bulan dengan mobil modern bukanlah mengada-ada. Sebuah mobil modern didukung oleh seperangkat komputer yang nyaris sama dengan pesawat luar angkasa Apollo 11. Rata-rata mobil masa depan akan mempunyai lebih dari 20 unit prosesing terpisah yang masing-masing terkoneksi dengan komputer. Makin lama sebuah mobil masa depan diukur dari </span></span><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-GB">kemampuannya mengemas sedemikian banyak piranti terkomputerisasi ke dalam kemasan kecil yang bisa menghemat ruang.
<br />Saat ini, setiap produsen mobil terkemuka berlomba menciptakan mobil masa depan. Sebuah mobil bukan hanya alat transportasi super-cepat dan nyaman belaka, melainkan didukung sejumlah perangkat hiburan seperti video player bahkan pula car theater. <st1:place st="on"><st1:place st="on">Para</st1:place></st1:place> produsen mobil ini menempatkan sejumlah konsol hiburan, sistem navigasi dan teknologi nirkabel sebagai standar produksi mereka. Menurut US Telematics Research Group (TRG), sebanyaj 75 persen dari 38 produsen mobil terkemuka dunia sudah menjadikan komputeriasi sebagai bagian dari produksinya.
<br /></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SveM0H5ec0I/AAAAAAAAAD4/JFdI617GPmY/s1600-h/mobile.jpeg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 137px; height: 103px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SveM0H5ec0I/AAAAAAAAAD4/JFdI617GPmY/s400/mobile.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5401941105155404610" border="0" /></a><span style="font-size:100%;"><span style="" lang="EN-GB">Seperangkat piranti hiburan termasuk DVD player, konsol games dan sistem musik menjadi standar yang kian tinggi di sejumlah kendaraan di Amerika Serikat (AS), jelas Phil Magney, pimpinan analis di TRG kepada BBC News Online baru-baru ini. Memang konsumen harus merogoh kocek lebih untuk kelebihan ekstra ini, namun agaknya itu bukan masalah.
<br />
<br /><b>Nirkabel</b>
<br />Salah satu contoh penggabungan mobil dengan sistem komputer adalah yang dilakukan Fiat. Bekerja sama dengam Microsoft, produsen mobil asal Italia ini mengawinkan kendaraan dengan Teknologi Informasi (TI). Mobil produksi mereka memungkinkan pengendara terkoneksi dengan internet didukung teknologi Bluetooth. Si pengendara juga bisa menikmati musik yang tersimpan dalam player di dashboard via koneksi USB.
<br />Semuanya bisa dioperasikan dengan perintah suara. Jadi pengendara cukup menyebutkan apa yang ia mau, maka fasilitas tersedia. Teknologi ini didukung piranti lunak Windows Automotive dan berbasis hardware standar. Produsen komponen Fiat, Magneti Marelli, akan membuat piranti keras yang akan dipasang sistem tersebut, dengan menggunakan desain acuan yang dikembangkan oleh Microsoft dan Fiat.
<br />
<br />Perpaduan mobil dengan komputer lain adalah yang dilakukan Jirka Jirout, seorang technical manager dari European Newspaper Conglomerate. Dalam mobil yang dinamakan Apple G4 ini terintegrasi sebuah komputer G4 450 MHz. Komputer ini diletakkan di dalam kap depan. Monitor diletakkan di bagian dashboard-nya. Di dalam monitor terdapat tombol-tombol program yang telah disetel Jirka. Jadi ketika ditekan, MP3 yang tersedia bisa langsung mengalun. Ketika berhenti karena lampu merah, Jirka bisa mengambil wireless keyboard untuk memeriksa e-mail-nya. Belum lagi koneksi BlueTooth yang memungkinkan Jirka melihat phonebook ponselnya via monitor TV. Terakhir, di bagian tengah mobil ini ada sebuah colokan untuk menghubungkan komputer jinjing yang lain.
<br />
<br /><b>Sistem Pembakaran</b>
<br />Seiring dengan perkembangan teknologi, produsen mobil tidak hanya mengejar kelengkapan piranti hiburan di mobil semata. Mereka juga butuh dukungan program komputer canggih untuk berbagai fasilitas yang ada.
<br />Martin Illsley, direktur laboratorium riset Accenture berpendapat bahwa dengan memanfaatkan piranti lunak komputer maka produsen bisa menghemat banyak. Selain itu operasional sebuah kendaraan bisa berjalan lebih mudah walau kedengarannya rumit. Sistem pembakaran yang dibantu dengan program komputer mampu berjalan lebih sempurna dibanding yang tidak.
<br />Bahkan sekarang sistem manajemen pembakaran mobil bisa terhubung dengan sistem komunikasi nirkabel beserta dengan sistem transaksi kartu kredit. Pengendara mobil bisa langsung menghidupkan mobilnya melalui telepon seluler (ponsel) atau Personal Digital Assistant (PDA).
<br />Itu masih belum apa-apa. <st1:place st="on"><st1:place st="on">Para</st1:place></st1:place> orang tua mengusulkan agar mereka bisa mengontrol kecepatan mobil dari luar, sehingga bisa mencegah anaknya melakukan kebut-kebutan di jalan raya. Illsley menyatakan semua teknologi ini sudah tersedia hanya masih belum bersifat komersial karena harus menjalani uji coba lebih lanjut. Saat ini <st1:placetype st="on"><st1:placetype st="on">Institute</st1:placetype></st1:placetype> of <st1:placename st="on"><st1:placename st="on">Transport Studies</st1:placename></st1:placename> (ITS) di <st1:place st="on"><st1:placetype st="on"><st1:place st="on"><st1:placetype st="on">University</st1:placetype></st1:place> of <st1:placename st="on"><st1:placename st="on">Leeds</st1:placename></st1:placename></st1:placetype></st1:place> tengah menjalani projek enam tahunnya untuk mengevaluasi kehebatan adaptasi sistem kecepatan mobil.
<br />Baru General Motors (GM) yang menggunakan kombinasi sistem pembakaran, sistem komunikasi nirkabel dan Global Positioning Global (GPS) pada sistem mobilnya yang dinamakan OnStar. (SH/merry magdalena)</span></span></p> <span style="font-size:100%;">
<br /></span><meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CPOPINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><span style="font-size:100%;"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="PlaceType"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="PlaceName"></o:smarttagtype></span><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-GB; mso-fareast-language:EN-GB;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-GB; mso-fareast-language:EN-GB;} @page Section1 {size:595.3pt 841.9pt; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span lang="EN-GB" style="font-size:10;">
<br /></span></span></p> <p style="color: rgb(0, 0, 0);font-family:arial;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></span></p> Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-26533701917941425612009-10-28T05:11:00.000-07:002009-10-28T05:18:52.637-07:00PENGARUH PORNOGRAFI di HP TERHADAP KEHIDUPAN REMAJA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug2SsKGULI/AAAAAAAAABQ/qBRmFK856S4/s1600-h/hp+noloa.jpeg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 137px; height: 103px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug2SsKGULI/AAAAAAAAABQ/qBRmFK856S4/s320/hp+noloa.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397623848122601650" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug2FJQARrI/AAAAAAAAABI/VV2SZNvoCrs/s1600-h/hp+nokia.jpeg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 118px; height: 107px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sug2FJQARrI/AAAAAAAAABI/VV2SZNvoCrs/s320/hp+nokia.jpeg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397623615413831346" /></a><br /><br /><br /> PENGARUH PORNOGRAFI di HP TERHADAP KEHIDUPAN REMAJA<br /><br /> Perkembangan teknologi semakin memasyarakat dikalangan anak didik. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi orang tua, karena punya anak yang tidak ketinggalan jaman. Orang tua menyadari akan pentingnya HP bagi anaknya dengan berbagai alasan. Sehingga HP, dewasa ini bukan barang mewah lagi atau bukan kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer. Pergeseran nilai terhadap HPmerupakan masalah baru bagi pelajaran ekonomi, (“kalau demikian pengetahuan tentang kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dalam bidang ekonomi perlu disesuaikan”).<br /><br /> Teknologi HP merupakan alat komunikasi, seperti hal telepon rumah. Tetapi lebih praktis dibandingkan telepon rumah, sehigga menjadi pilihan bagi kalangan elit politik, birokrasi , bisnisman, swastawan, dan kalangan atas lainya. HP dipergunakan untuk hal-hal pelayanan, transaksi bisnis dan promosi. Perkembangan teknologi semakin meningkat, fungsi HP semakin meluas bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga dipergunakan dalam urusan lain seperti; SMS, MP3, Vidio, Kamera, Recoard, sehingga HP menjadi Multimedia. Siapa tak tertarik olehnya? Keberhasilan HP menggerogoti pikiran orang, tak disadari imperialisme budaya pun merajalela. kini HP adalah sakunya anak didik. Hampir semua anak didik mengantongi HP. Mereka merasa PD dengan HP dan seolah-olah menyatakan dirinya “saya orang modern, saya orang teknologi”). <br /> Budaya tradisional semakin jauh ketinggalan oleh gaya hidup mewah.<br />Etika oleh filsafat Yunani besar Aristoteles (384-322 s,M) sudah dipakai untuk menunjuk filsafat moral. Secara etimologi berarti adat, kebiasaan. Untuk kasus di atas pengertian etika secara etimologi nampaknya belum cukup, maka ada penjelasan lain yang lebih koperensif tentang pengertian etika yaitu: 1). Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, 2). Kumpulan asas atau nilai moral (kode etik), 3) ilmu tentang yang baik atau buruk (K.Bertens, 2005, hal 4-6). Kalau berorientasi pada teori belajar hakikat belajar adalah adanya perubahan tingkah laku. Pengalaman siswa bagian dari proses pembelajaran, kemampuan menggunakan HP juga bagian dari pembelajaran. Tetapi perubahan tingkah laku atau prilaku yang bagaimana yang diinginkan dalam pendidikan?. Untuk menjawabnya adalah etika, etika moral sorang siswa. Jadi tujuan pendidikan atau pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang beretika. <br /> Dalam hal integritas kesiswaan, ada gejala-gejala kesenjangan. Anak didik yang membawa HP cendrung bersifat individualisme, mereka bergaual atau bercakap-cakap bukan dengan teman disampingnya, melaian orang yang diluar lingkungan belajarnya dengan sarana SMS HP-nya. Karena HP barang mahal sehingga dapat dimaklumi bila ada keengganan meminjamkan pada temannya. Prilaku seperti ini berlangsung terus menerus, maka mulai muncul sikap-sikap egois dan pamer di antara anak didik yang membawa HP. Bagi anak didik yang tidak membawa HP merasa terasing di lingkungan sekolah bahkan merasa asing di kelasnya sendiri. Sekali dua kali dipinjamkam untuknya, selanjutnya tak heran muncul perasaa malu, apalagi tidak bisa mengoperasikan. Siswa yang tidak punya HP harus beradaptasi, agar tidak kena seleksi dilngkungan kelasnya, caranya “menuntut kepada orang tua agar dibelikan HP”. Integritas semakin melemah dan kesenjangan pergaulan akibat Teknologi semakin besar walupun tidak muncul di permukaan teori ( Laten). Belajar (di kelas) sadar atau tidak sadar, sengaja atau bukan sengaja, sering suara HP berdering mengusik ketenang dan keseriuasan belajar. Hanya dengan sepatah dua patah kata “maaf pak saya lupa mematikan” seorang guru tidak bias berbuat apa-apa, tertindas oleh teknologi<br />Tidak kalah menariknya untuk diungkapkan tentang prilaku siswa dalam ruangan kelas ketika mata pelajaran Matematik, Kimia atau Fisika, HP semuanya keluar dari kantong atau tasnya hanya untuk menjumlahkan, mengurangkan atau mengalikan bilangan-bilangan sederhana dalam contoh soal perhitungan yang diberikan oleh guru. Tentu ini gejala buruk bagi perkembangan nalar atau logika berpikir siswa. Tidak percaya dengan pikirannya, lambat menggunakan pikiran atau nalar dan bahkan factor malas orat-oret karena lebih praktis dengan HP. Yang lebih memprihatinkan menjawab soal ulangan dengan bantuan teman lewat SMS.Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-65118218286595496942009-10-28T04:58:00.000-07:002009-11-06T23:19:53.557-08:00Pengaruh Televisi Bagi Masyarakat Indonesia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SugzhvAu1uI/AAAAAAAAABA/wOQutHW6y4c/s1600-h/tv.jpeg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 301px; height: 217px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SugzhvAu1uI/AAAAAAAAABA/wOQutHW6y4c/s320/tv.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397620808051775202" border="0" /></a><br />Benjamin Olken, ekonom dari MIT, beberapa tahun lalu pernah meneliti pengaruh televisi di kalangan rumah tangga Indonesia. Kita tahu bahwa pulau Jawa adalah daratan yang terdiri dari sejumlah gunung dan dataran tinggi. Akibatnya ada wilayah yang mendapatkan sinyal televisi bagus namun ada juga yang terperangkap bayangan dataran tinggi sehingga penerimaan sinyalnya terbatas.<br />Olken mensurvei lebih dari 600 desa di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta membandingkan antara desa yang bisa menjangkau sedikit dengan desa yang bisa menerima banyak saluran televisi. Hasilnya cukup menarik. Setiap bertambah satu channel televisi yang bisa dilihat, maka rata-rata mereka menonton televisi lebih tujuh menit lebih lama. Ketika survei ini dilakukan, hanya ada 7 stasiun televisi nasional. Kalau survei tersebut dilakukan saat ini, bisa jadi waktunya akan bertambah besar.<br /> Temuan lain yang tak kalah menarik adalah di pedesaan dengan penerimaan sinyal televisi yang lebih bagus menunjukkan adanya tingkat partisipasi kegiatan sosial yang lebih rendah. Artinya, orang lebih suka menonton televisi daripada terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Lebih dari itu, di pedesaan tersebut juga terlihat adanya tingkat ketidakpercayaan yang lebih tinggi di antara penduduk yang berakibat pada lesunya kerjasama perekonomian dan perdagangan.<br />Olken adalah orang yang sangat jarang menonton televisi namun merasa heran ketika melihat kecanduan orang Indonesia terhadap kotak hitam tersebut. Katanya, “I’ve been in many, many households in Indonesia that have a dirt floor, but they also have a television.” Ironis memang.<br /> Senada dengan Olken, saya berpendapat bahwa maju tidaknya suatu bangsa bisa dilihat salah satunya dari tayangan televisinya. Alasannya:<br /> 1. Consumerism and materialism is killing nature.<br />Dua hal tersebut merupakan jargon yang senantiasa didendangkan televisi dalam setiap detik tayangannya. Padahal, mengkonsumsi dan membeli lebih sedikit barang-barang (terutama yang sifatnya non-essential) tidak hanya menghemat anggaran tetapi juga meminimumkan dampak negatif terhadap lingkungan.<br /> 2. Living with social pressure. Televisi mengajarkan kita untuk living the way society wants it, not the way we want (need) it. Identitas diri kita bukan lagi apa yang ada dalam hati dan pikiran kita, tetapi menjadi apa yang didiktekan oleh televisi. TV menyiarkan A, besoknya kita ikut-ikutan A. TV mendengungkan B, kita merasa malu kalau tidak ikut B.<br /> Memang bisa dimaklumi kalau uang lagi-lagi jadi alasan. Rumah produksi ingin membuat acara berbiaya rendah tapi laku keras. Orientasi komersial jadi prioritas ketimbang kualitas acara. Karenanya wajar jika sinetron dan (un)reality show masih menjadi primadona. Sekali sinetron digemari, sekuelnya segera dibuat—-karena risikonya lebih kecil daripada harus membuat judul baru. Ketika Playboy Kabel dianggap sukses, maka Katakan Cinta, Truk Cinta, Cinta Monyet, Mak Comblang, Cinta Lokasi, Backstreet, Pacar Pertama, Harap-harap Cemas, Termehek-mehek, dan sebagainya langsung mencuat.<br /> Jadilah kemudian lingkaran setan yang susah diputus. Produser membuat acara berdasar rating. Rating dibuat karena basis jumlah penonton. Rating acara-acara semacam itu biasanya cukup tinggi yang berarti bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang “bandel” menonton acara semacam itu. Kalau acara-acara semacam itu masih menjamur, artinya harus diakui bahwa selera mayoritas masyarakat kita masih begitu rendah.<br /> Sebaliknya, mungkin ada juga orang-orang dunia hiburan yang ingin membuat tayangan berkualitas namun lagi-lagi terbentur rating. Serial Arisan atau Jomblo mungkin cukup seru dan bermutu, namun harus bubar jalan. Barangkali ada yang pernah berniat membuat acara seperti Animal Planet atau National Geography namun terbentur biaya tinggi dan rating yang rendah. Akibatnya iklan yang masuk minim dan pengeluaran pastinya lebih besar daripada pemasukan.<br />Belum lagi tayangan kuis tengah malam yang nakal menggoda atau iklan SMS interaktif yang menawarkan berbagai “keuntungan” bagi Anda. Dengan kualitas tayangan yang babak belur, mereka bisa jor-joran beriklan. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan mereka cukup lumayan. Nyatanya mereka makin menjamur dan berkembang dengan variasi yang begitu banyak. Mau tahu ramalan masa depan Anda? Ketik REG spasi omong kosong, kirim ke XXXX. :)<br /> Tahun lalu, kabarnya Indosiar merugi cukup besar hingga Rp 24 miliar gara-gara kurang mampu mengikuti “tren.” Sebaliknya, RCTI (dan MNC secara umum) menangguk untuk yang sangat menggiurkan karena cepat menangkap peluang di pasar.<br />Ini memang sudah menjadi pembodohan terselubung yang dilakukan secara berjamaah. Kalau sudah begini, solusinya cuma dua. Pertama, sebisa mungkin minimalkan waktu Anda dan keluarga untuk menonton televisi dan batasi hanya untuk program-program tertentu saja. Kedua, pemerintah mustinya lebih keras membatasi tayangan televisi. Misal, 40% tayangan televisi harus bersifat edukatif dan sinetron dan infotainment masing-masing hanya boleh 20% dan 5% saja. Kalau perlu, Kelompencapir di era Soeharto dibuat episode baru karena toh sebagian besar penduduk kita adalah petani.<br />Orang sering mengeluh bahwa jaman sekarang kepentingan-kepentingan asing begitu agresif menjajah bangsa ini. Salah besar. Menurut saya justru penjajahan dilakukan oleh orang kita sendiri yang sama sekali tak peduli dengan masa depan bangsanya.Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8566017407642719604.post-25217900385282365022009-10-28T04:47:00.000-07:002009-11-06T23:16:46.185-08:00PERKEMBANGAN KABUPATEN PONOROGOPERKEMBANGAN KABUPATEN PONOROGO<br /><br /> Alun –alun Ponorogo sangat penting bagi warga kota REOG,Ponorogo merupakan omset penghasilan yang sangat besar. Dalam suatu pagelaran REOG yaitu Grebeg Sura banyak Wisatawan dari dalam maupun Luar Negeri <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SugwWOG5ZZI/AAAAAAAAAAw/9xf6TwjyeNc/s1600-h/Foto0352.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/SugwWOG5ZZI/AAAAAAAAAAw/9xf6TwjyeNc/s320/Foto0352.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397617311705818514" border="0" /></a>datang untuk menyaksikan pagelaran reog. Dan Disamping itu juga banyak Pasar malam yang berjualan di alun – alun. Mereka selalu mendapatkan keuntungan yang cukup memuaskan karena banyak pasokan dari daerah lain.<br />Maka dengan demikian Perkembangan dan pembangunan di Ponorogo semakin banyak. Dengan perkembangan itu kita harus melestarikan dan membudayakan di seluruh Dunia. Dan panggung utama yang menjadi pagelaran Reog demi mewujudkan PONOROGO MUKTI WIBOWO.<br /> <br /><div style="text-align: justify;"> Banguan Ponorogo yang bertingkat delapan juga memberikan motivasi untuk membangun perekonomian ponorogo menjadi maju. Sekarang banyak investor – investor yang menanam modal di ponorogo dan ponorogo menjadi maju. Berbagi produk – produk yang ada di ponorogo antara lain mulai dari Pakaian Reog,makanan khas sangat diminati oleh wisatawan yang datang ke ponorogo mereka membeli sebanyak –banyaknya untuk oleh – oleh krabatnya atau saudaranya dan mereka selalu puas dengan pelayanan para penjua<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sugw46SRx4I/AAAAAAAAAA4/QzCEOoQ7qiI/s1600-h/Foto0357.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_OkX6IMiX8x8/Sugw46SRx4I/AAAAAAAAAA4/QzCEOoQ7qiI/s320/Foto0357.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5397617907680266114" border="0" /></a>n yang sangat ramah.</div>Yanuarhttp://www.blogger.com/profile/00329018627502037877noreply@blogger.com0